Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 10 November 2019 | 12:54 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2019). (Suara.com/Dimas Angga P)

SuaraJatim.id - Dalam Upacara peringatan Hari Pahlawan ke-74 dan Hari Kesehatan Nasional ke-55 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan agar masyarakat Surabaya tidak mudah terprovokasi, seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu perihal Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Bertindak sebagai inspektor upacara, perempuan yang akrab disapa Risma ini menekankan, agar acuh dengan hal yang mengganggu dan memprovokasi.

"Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggung jawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. jangan biarkan negeri kita terkoyak, tercerai berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain," ujar Wali Kota Risma.

Selain itu, Risma juga mengangkat perkataan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang juga sebagai Proklamator Indonesia.

Baca Juga: Harapan Besar Pengelola Monjali di Hari Pahlawan 10 November

"Sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kita, Bung Karno yang menyatakan bahwa hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar," katanya.

Menurutnya, menjadi pahlawan masa kini dapat dilakukan oleh siapapun warga negara Indonesia, dalam bentuk aksi-aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI. Seperti tolong menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat menggangu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain dan sebagainya.

"Jika dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta bahkan nyawa. Sekarang untuk menjadi pahlawan, bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata mengusir penjajah, tetapi kita juga bisa, dengan cara menorehkan prestasi di berbagai bidang kehidupan, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, membawa harum nama bangsa di mata Internasional," ujar Risma.

Mometum Hari Pahlawan ini juga harus dimaknai dengan wujud nyata. Caranya, dengan terus membangun negeri menuju Indonesia maju. Hari Pahlawan kiranya bukan hanya bersifat seremonial semata, tetapi dapat diisi dengan berbagai akifitas yang dapat menyuburkan rasa nasionalisme dan meningkatkan rasa kepedulian untuk menolong sesama yang membutuhkan.

"Dengan menjadikan diri kita sebagai pahlawan masa kini, maka permasalahan yang melanda bangsa dewasa ini dapat teratasi. Untuk itu marilah kita terus menerus berupaya memupuk nilai kepahlawanan agar tumbuh subur dalam hati sanubari segenap insan masyarakat Indonesia," imbuh Risma.

Baca Juga: Hari Pahlawan, KPU Depok Berziarah ke Makam Eks KPPS Korban Pemilu

Usai upacara, Risma memberikan penghargaan kepada 132 warga atas prestasi, partisipasi dan dedikasinya kepada Kota Surabaya. Selain itu, berbagai penampilan juga disuguhkan dalam peringatan Hari Pahlawan ke-74 ini. Di antaramya, Paduan Suara SMPN 6 Surabaya, Gamelan SMPN 3 Surabaya, Orchestra SMP Santa Maria Surabaya, tari remo beserta teatrikal ‘Surabaya Bhineka’ yang diikuti oleh 1170 pelajar SD - SMP se-Kota Surabaya.

Load More