Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 10 November 2019 | 18:40 WIB
Anggota DPRD Kota Surabaya memakai pakaian pejuang era kemerdekaan pada Minggu (10/11/2019). [Suara.com/Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Ada keunikan tersendiri dalam Rapat Paripurna pengesahan RAPBD Kota Surabaya di Gedung DPRD Kota Surabaya pada Minggu (10/11/2019).

Semua anggota dewan dan peserta rapat memakai baju perang era kemerdekaan. Penggunaan kostum tersebut disesuaikan dengan momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019.

"Ini juga pas hari Pahlawan, tahun-tahun sebelumnya juga, kalau pas hari Pahlawan, juga mengenakan baju pejuang," ujar Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono pada Minggu (10/11/2019).

Adi mengemukakan, penggunaan kostum pejuang kemerdekaan tersebut saat rapat paripurna merupakan sesuatu yang wajar.

Baca Juga: Wagub Jabar: Maknai Hari Pahlawan dengan Membangun Negeri

"Tradisi ini, kalau saya baru pertama kali, ada penyesuaian anggaran, ada pengurangan ada penambahan. Saya harap ini menjadi hari yang spesial di Surabaya," katanya.

Selain itu, dia menjelaskan rapat tersebut memang digelar sesuai jadwal, meski dilaksanakan pada hari libur.

"Rapat APBD ini sudah sesuai jadwal, dan ini boleh dilaksanakan pada hari libur, kalau sudah disetujui oleh anggota DPRD, tata tertibnya seperti itu," ungkapnya.

Selain itu, pada rapat paripurna anggota dewan sudah tidak lagi menggunakan botol minum plastik sekali pakai.

"Ya semoga bisa terus berjalan sampai nanti-nanti," pungkasnya.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Komunitas Banyumas Gelar Sunmori Tabur Bunga

Dalam rapat Paripurna, RAPBD Kota Surabaya disepakati dana anggaran sebesar Rp 10,3 Triliun yang salah satunya untuk renovasi Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya dalam rangka persiapan Venue FIFA World Cup U20 tahun 2021 mendatang.

Load More