SuaraJatim.id - Selama musim hujan, sebanyak 17 titik rawan bencana di perlintasan kereta api wilayah kerja Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi diwaspadai pihak PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 9 Jember.
Manajer Humas PT KAI Daop 9 Mahendro Trang Bawono mengemukakan hal tersebut di Jember pada Kamis (9/1/2020).
"Kami sudah memetakan daerah rawan bencana mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi yang menjadi wilayah Daops 9 Jember, sehingga terdapat 17 titik yang rawan bencana saat musim hujan," katanya seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan lima titik rawan bencana di wilayah Kabupaten Jember, yakni lintas Kalisat-Ledokombo-Sempolan (KM 6+300 / 8+500) merupakan titik rawan longsor/banjir, lintas Ledokombo-Sempolan (KM 12+500 / 15+000) rawan longsor, lintas Garahan-Mrawan (KM 24+800 / 29+000) rawan longsor, lintas Bangsalsari-Rambipuji (KM 185+866) rawan banjir, dan lintas Mangli-Jember (KM 196+828) rawan banjir.
Baca Juga: Jalur Kereta Bandara Terputus Banjir, Refund Tiket Harus Tunggu 30 Hari
Daerah rawan bencana di Kabupaten Banyuwangi tercatat enam titik. yakni lintas Kalibaru-Glenmore (KM 41+647) rawan longsor, lintas Kalibaru-Glenmore (KM 44+100) rawan longsor dan banjir, lintas Temuguruh-Singojuruh (KM 65+806) rawan banjir, lintas Singojuruh-Rogojampi (KM 71+525) rawan banjir, lintas Rogojampi-Banyuwangi Kota (KM 0+640) rawan banjir, dan lintas Banyuwangi Kota-Argopuro (KM 11+800 / 12+300) rawan banjir.
Ia menyebut enam titik rawan banjir di wilayah Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo, yakni lintas Bangil-Pasuruan (KM 58+720), lintas Pasuruan-Ranuyoso (KM 65+889), lintas Pasuruan-Ranuyoso (KM 63+268), lintas Grati-Bayeman (KM 85+273), lintas Bayeman-Probolinggo (KM 90+457), dan lintas Probolinggo-Leces (KM 108+668).
"Kami menyiapkan alat material untuk siaga (amus) di Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru, dan Stasiun Ketapang untuk mengantisipasi terjadinya bencana di sepanjang rel kereta di wilayah Daop 9 Jember yang dapat mengganggu perjalanan," katanya.
Ia menjelaskan amus tersebut berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir, karung, dan alat penambat rel yang berguna ketika terjadi bencana alam sewaktu-waktu yang menyebabkan perjalanan kereta terhambat, sehingga amus disiapkan di enam stasiun wilayah Daop 9 Jember yang disertai dengan unit reaksi cepat. (Antara)
Baca Juga: Jalanan Dekat Proyek Kereta Api Cepat di Bekasi Ambles!
Berita Terkait
-
Kemenhub Bersiap Kembangkan Transportasi Kereta Api dan Bandara di Banten
-
Pasca Longsor di Ruas Cigombong, Jalur Kereta Bogor-Sukabumi Kembali Normal
-
Jalur Kereta Bogor-Sukabumi Longsor, Sementara Perjalanan Dibatalkan
-
Diterjang Banjir, Perjalanan Kereta Api di Sumut Terpaksa Dibatalkan
-
Ada Longsor, Perjalanan Kereta Bogor-Sukabumi Dibatalkan
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
Terkini
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI
-
Klaim Saldo DANA Kaget! Jadi Solusi di Tanggal Tua: Berpeluang Raih Rp549 Ribu
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan