Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 18 Maret 2020 | 08:59 WIB
Ilustrasi rumah sakit. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Beberapa rumah sakit di Malang, Jawa Timur meniadakan jam besuk atau kunjungan kepada pasien. Ini merespon kewaspadaan potensi penularan Covid-19 atau virus corona jenis baru.

Pantauan Suara.com, beberapa rumah sakit yang melarang kunjungan di antaranya, RS Lavalette Malang, RS Wava Husada Kepanjen Malang, RS Ibu dan Anak Melati Husada Malang.

Dalam keterangan tertulisnya, RS Lavalette mengumumkan pihaknya tidak memperkenankan membesuk atau mengunjungi pasien. Tujuannya sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan penyebaran Covid-19 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

"Kami mendukung upaya pemerintah untuk pencegahan penularan Covid-19. Apalagi rumah sakit adalah tempat berisiko (tertularnya penyakit/virus)," kata Kepala RS Lavalette Malang dr Titin Amrih Wilujeng MM, Rabu (18/3/2020).

Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Wali Kota Sutiaji Batalkan Perayaan HUT Kota Malang

Menurut dia, untuk pendamping pasien dibatasi hanya satu orang. Jika ingin berganti, pendamping pasien bisa berkoordinasi dengan keamanan RS Lavalette. Selain itu, sebagai pencegahan pengendalian infeksi (PPI), pihak RS Lavalette juga meningkatkan disinfeksi (penyemprotan disinfektan).

"Kami lakukan disinfeksi setiap 3-4 jam pada fasilitas umum di RS untuk cegah potensi penularan virus," katanya.

Hal sama juga dilakukan RS Wava Husada Kepanjen Malang. Peraturan meniadakan jam besuk berlaku sejak Selasa 17 Maret 2020. Bahkan pihak RS juga memberlakukan satu pintu akses keluar masuk. Serta dilengkapi alat skrining suhu tubuh.

Terpisah, pendamping pasien yang istrinya melakukan persalinan di RS Ibu dan Anak Melati Husada, Daviq Umar mengaku kaget saat rumah sakit menerapkan pembatasan, Senin 16 Maret 2020 lalu. Sebab, Ia tidak dapat menemani proses kelahiran anak pertamanya.

"Pemberitahuannya mendadak katanya siaga satu corona," ujarnya.

Baca Juga: Wali Kota Sutiaji Bantah akan Lockdown Malang karena Wabah Virus Corona

Meskipun kecewa, ia mengaku memaklumi kebijakan tersebut. Mengingat potensi penyebaran Covid-19 yang sangat berbahaya.

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More