Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 19 Maret 2020 | 17:13 WIB
Ilustrasi gula pasir. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Harga gula pasir di Kota Surabaya mulai merangkak naik, bahkan saat ini di Pasar Manukan harga gula menyentuh Rp 20.000 per kilogram.

Pedagang kelontong di Pasar Manukan, Arif (47) mengemukakan, pasokan gula pasir hingga saat ini masih banyak, namun harganya sudah naik jauh dari sebelumnya yang hanya Rp 16.000 per kilogram.

"Untuk gula masih banyak di pasar tadi. Cuma untuk harganya, naik dari Rp 16.000, sekarang sudah mencapai Rp 20.000," ujarnya pada Kamis (19/3/2020).

Senada dengan Arif, pedagang kelontong di kawasan Wonokromo Hartik Suryani (58) juga mengakui adanya kenaikan harga gula pasir. Harga gula pasir di Pasar Mangga Dua Wonokromo saat ini, katanya, mencapai Rp 19.000 per kilogram.

Baca Juga: Gelar Operasi Pasar, Sungai Budi Group Jual Gula Pasir Rp 12.500/Kg

"Kalau di Mangga Dua sekarang sudah mencapai Rp 19.000. Enggak tahu kalau nanti malam, takutnya naik lagi," katanya.

Meski begitu, permintaan dari konsumen masih stabil. Lantaran hampir semua tempat masih banyak suplai gula pasir.

"Banyak sih di pasar Mangga Dua Wonokromo, cuma ya gitu, harganya naik," katanya.

Merespon kondisi tersebut, Pemkot Surabaya menggelar operasi pasar yang digelar Dinas Perdagangan (Dindag). 

Kabid Distribusi Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya Trio Wahyubowo menjelaskan, ada tiga komoditi utama yang menjadi sasaran operasi pasar, yakni gula, telur dan bawang putih. 

Baca Juga: Harga Gula Pasir di Gresik Tembus Rp 18 Ribu per Kilogram

"Untuk gula kami jual di bawah HET Rp 12.000 per kilogram, telur Rp 22.200 per kilogramnya, bawang putih Rp 11.000 ribu per kilogramnya."

Menurutnya, gula menjadi komoditi paling laris dalam operasi pasar kali ini. Karena harga gula di pasar masyarakat saat ini semakin tinggi, operasi pasar diharapkan bisa membantu kebutuhan masyarakat.

Untuk komoditas gula, lanjut Trio, digelar di tiga kelurahan dari tiga kecamatan dengan masing-masing persediaan 1,5 kuintal. 

"Memang dirasa sangat sedikit untuk warga satu kelurahan namun antusias warga cukup tinggi sehingga baru 30 menit OP digelar hari ini, dalam waktu satu jam langsung habis terbeli oleh warga," jelasnya.

Hanya saja satu warga dibatasi hanya diperbolehkan membeli maksimal satu kilogram gula.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More