SuaraJatim.id - Sejak merebahnya Virus Corona, harga gula di pasaran mulai merangkak naik. Pemicunya gula menjadi barang yang paling banyak dicari setelah Guru Besar Universitas Airlangga menyatakan empon-empon sebagai daya penguatan tubuh untuk menangkal Virus Corona atau Covid-19.
Di Kabupaten Gresik misalnya, harga gula terus merangkak naik setiap hari. Sebelumnya, harga normal senilai Rp 11 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram. Tidak hanya gula pasir, gula merah juga mengalami kenaikan drastis. Dari sebelumnya Rp 15 ribu naik menjadi Rp 17 ribu.
Salah satu pedagang di Pasar Baru, Siti Maunah (30) mengatakan kenaikan dirasakan sejak Virus Corona mulai mencuat di publik. Dia sendiri mengaku terdampak atas mahalnya nilai gula. Lantaran, sebelumnya dia membeli gula di agen besar, satu karung senilai Rp 560 ribu naik menjadi Rp 840 ribu.
“Satu sak kisaran 50 kilo(gram). Setiap hari naik Rp 20 ribu per sak. Kalau dibiarkan, gula pasir bakal naik terus karena dari sana harganya sudah tinggi,” ungkapnya.
Meski mengalami kenaikan drastis, keberadaan gula di Kabupaten Gresik masih mudah ditemukan. Gula di pasaran tidak mengalami kelangkaan seperti di daerah lain.
Sementara itu, kenaikan gula pasir juga berdampak pada pemilik warung makan. Lantaran gula menjadi satu-satunya bahan racikan utama dalam mengolah jenis makanan maupun minuman.
Salah satu pemilik warung makan Agus Ismanto mengaku resah dengan naiknya gula pasir. Dia khawatir jika gula mengalami kenaikan dan terjadi kelangkaan warungnya akan terdampak.
“Kalau setiap hari saya membutuhkan dua hingga tiga kilo gula untuk mengolah makanan. Itu belum minuman empon-empon yang juga sering dipesan pelanggan belakangan ini,” ucapnya kepada Kontributor Suara.com.
Kepala Diskoperindag Gresik Agus Budiono mengaku sudah mengantisipasi kenaikan harga gula di Kabupaten Gresik, yakni dengan melakukan pemantauan harga sembako di beberapa agen besar. Tujuannya, mengecek stok supaya tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga.
Baca Juga: Harga Gula Pasir Meningkat di Sejumlah Pasar Tradisional Yogyakarta
“Beberapa hari kemarin sempat sulit dicari, itu pun belum bisa dikatakan langka tapi sempat tersendat pengirimannya,” katanya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Harga Gula Pasir Meningkat di Sejumlah Pasar Tradisional Yogyakarta
-
Bukan Corona, Diduga Ini Penyebab Harga Gula Pasir di Gunungkidul Naik
-
Harga Gula Pasir di Jogja Masih Tinggi, Disperindag: Turun dari Pekan Lalu
-
Harga Gula Pasir di Pasar Tradisional Gunungkidul Merangkak Naik
-
Stok Kosong, Pedagang di Bantul Kesulitan Redam Kenaikan Harga Gula Pasir
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Bergerak Cepat, 40 Aksi Tanggap Darurat Salurkan Bantuan untuk 70.000 Korban Bencana Sumatra
-
Prasetya Media Summit 2025 Jadi Kampanye Bersama Pentahelix Perkuat Ekosistem Media di Jawa Timur
-
PLN Siagakan SPKLU dan Layanan Digital Hadapi Lonjakan Kendaraan Listrik saat Nataru 2025-2026
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar