SuaraJatim.id - Bertambahnya pasien positif Corona yang terjadi di wilayah Kabupaten Gresik membuat warga di sejumlah desa wilayah tersebut khawatir. Bahkan, banyak di antara desa menerapkan 'lockdown' dengan cara menjaga ketat gerbang desa.
Dari pantauan Suara.com di Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, misalnya, sejumlah pemuda dari karang taruna dilibatkan dalam penjagaan pada Kamis (2/4/2020). Mereka membagi tugas, ada yang memeriksa suhu tubuh, membawa semprotan disinfektan dan hand sanitizer. Langkah tersebut dilakukan tak terkecuali pada semua warga lokal yang akan masuk desa.
Bagi warga luar yang akan masuk wilayah desa, mereka akan menginterogasi terlebih dulu. Jika kebutuhannya dinilai tidak mendesak, maka orang yang bersangkutan tidak akan diperbolehkan masuk. Bahkan pemerintah desa sudah memasang portal di gerbang masuk untuk megntisipasi jika ada orang yang memaksa masuk tanpa persetujuan.
Kepala Desa Tambak Beras Wahyudi mengatakan, aturan tersebut diberlakukan dengan tujuan untuk menetralisasi penularan Covid-19. Wahyudi bahkan mengaku sudah mencegah para pengirim barang seperti ojek online (ojol) untuk masuk desa. Petugas yang akan menerima barang dan disampaikan kepada warga.
"Bagi warga luar yang tidak berkepntingan dilarang masuk desa," kata Wahyudi, saat ditemui di pos desa, Kamis (2/4/2020).
Tidak hanya di Desa Tambak Beras, hal serupa dilakukan warga di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah yang juga menjaga ketat desanya. Bahkan dalam melakukan physical distance, pihak desa membagikan sembako gratis berupa beras dan mie ke semua warga. Tujuannya, supaya warga tetap berdiam diri di dalam rumah.
"Setiap rumah kami berikan 5 kilogram beras, semua warga kebagian. Untuk pembagian ini, pemdes setidaknya sudah mengeluarkan Rp 105 juta untuk kebutuhan warga dalam menghadapi corona," kata Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim.
Untuk diketahui, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Gresik berjumlah tiga orang. Namun, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) semakin meningkat, dari sebelumnya 35 orang kini menjadi 50 orang. Bahkan, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Meksi ada yang meninggal, PDP yang dinyatakan sembuh juga tidak sedikit. Dari sebelumnya hanya enam PDP pasien sembuh kini menjadi 10 orang. Namun pasien yang postif sesuai hasil laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik semakin membaik.
Baca Juga: Buntut Penolakan Jenazah Corona, 2 Desa di Banyumas Sukarela Siapkan Lahan
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Buntut Penolakan Jenazah Corona, 2 Desa di Banyumas Sukarela Siapkan Lahan
-
Dari Uang Jimpitan Hingga Doa Penolak Bala, Ikhtiar Warga Desa Lawan Corona
-
Pocong Jadi-jadian yang Jaga Desa Lockdown Jadi Sorotan Media Asing
-
Kesal Ditagih Bank Keliling, Emak-emak di Sukabumi Geruduk Kantor Desa
-
Desa Wisata Surodadi Kudus Lockdown, Larang Masuk Wisatawan Takut Corona
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat
-
Token Listrik Habis? Klaim 3 Saldo Dana Kaget Ini, Bisa Jadi Solusi Cepat
-
DPRD Jatim Coret Anggaran Kunjungan Luar Negeri, Fokus ke Program Kemasyarakatan