Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 21 April 2020 | 15:26 WIB
Antrean di Lumbung Pangan Jatim (Suara.com/Achmad Ali)

SuaraJatim.id - Berjubel antrean di Lumbung Pangan Jatim terjadi karena masyarakat mengira ada pembagian sembako gratis. Antrean itu terjadi di Lumbung Pangan Jatim di JX Internasional Expo Surabaya pada Selasa (21/4/2020).

Mereka tak menerapkan aturan physical distancing atau jaga jarak di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 ini.

Informasi yang didapat, antrean di Lumbung Pangan Jatim karena mereka mendapatkan informasi apabila Lumbung Pangan Jatim tersebut dibuka pukul 09.00 WIB. Namun, mereka baru dilayani ketika pukul 10.00 WIB.

Hal tersebut mendapat tanggapan dari Direktur Utama Panca Wirausaha Jatim, Erlangga Satriagung. Ia mengatakan bahwa penumpukan yang terjadi itu karena penjualan sembako murah belum di buka.

Baca Juga: Usai Kena Corona, Budi Karya Sumadi Segera Kerja Lagi Jadi Menhub

Erlangga mengklaim jika masyarakat terlalu bersemangat dengan program pemerintah. Padahal, masyarakat mengira penjualan dilakukan tepat waktu sesuai dengan informasi toko buka sesuai informasi yang didapat.

"Nah itu terjadi sebelum toko itu buka, tapi setelah toko buka mereka akhirnya mau duduk di bangku yang sudah kita siapkan seperti yang sekarang terjadi. Penumpukan itu terjadi awalnya sebelum toko buka mungkin mereka terlalu bersemangat," ucap Erlangga di JX Internasional, Selasa (21/4/2020)

Erlangga menjelaskan, penjualan sembako murah tersebut sebenarnya telah disiapkan bagi masyarakat yang akan mengantre antrean di Lumbung Pangan Jatim. Mereka akan disiapkan kursi dengan jarak 2 meter.

"Tapi karena mungkin masyarakat terlalu bersemangat mereka tidak mau duduk di kursi mereka langsung mau masuk ke dalam gedung," ujarnya.

Erlangga menyebut jika penumpukan massa yang terjadi karena sebagian warga mengira ada pembagian sembako gratis yang membuat mereka berbondong-bondong. Padahal, sebenarnya masyarakat yang menumpuk sudah tahu kalau ada informasi mengenai sembako murah, bukan sembako gratis.

Baca Juga: Tes Swab Tidak Batalkan Puasa Ramadan, Kata Ulama Malaysia

"Mungkin sebagian dari mereka mengira adanya pembagian sembako gratis, padahal yang diprogramkan oleh gubernur adalah memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk membeli sembako menghadapi Ramadhan dan selama Ramadhan menghadapi Idul fitri. Programnya ini kan hanya 3 bulan dan harga yang diberikan kepada masyarakat ini kita pastikan di bawah harga pasar," katanya.

Antrean di Lumbung Pangan Jatim tersebut bisa mengancam pertambahan pasien Corona, baik di Surabaya maupun Jatim. Erlangga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa bersama-sama mengikuti program pemerintah namun dengan aturan yang sudah diberlakukan.

"Kalau ada program bagus harapannya masyarakat tidak perlu panik, apalagi khawatir harganya naik atau tidak terkendali. Ini sudah kita siapkan semuanya selama 3 bulan," kata dia.

Erlangga menyarankan masyarakat bisa memanfaatkan fitur pesan melalui online di website www.lumbungpanganjatim.com. Di laman tersebut masyarakat bisa melakukan ore order tanpa mengantre. Hal ini juga bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan massa.

"Ini barang tersedia semua dan harga di bawah harga pasar. Kami mengharapkan masyarakat melakukan transaksi pembeliannya melalui online dan sudah kita siapkan onlinenya. Sehingga tidak terlalu banyak yang datang secara tunai meskipun itu kita layani," tuturnya.

Sebagai informasi harga bahan pokok di Lumbung Pangan Jatim seperti gula di pasar harganya antara Rp 18.500 - Rp 20.000 di jual dengan harga Rp 12.500. Masyarakat yang akan membeli dibatasi per 2 kilogram setiap pembeliannya untuk mencegah adanya penimbunan.

Kontributor : Arry Saputra

Load More