SuaraJatim.id - Pemerintah Kota Surabaya menerima bantuan ribuan alat pelindung diri (APD) jelang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Surabaya juga menerima sembako dari berbagai kalangan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sejak Rabu (22/4/2020) hingga saat ini ada beberapa perusahaan berbeda silih berganti datang untuk menyerahkan bantuan, mulai dari APD untuk tenaga medis, cairan pembersih tangan, cairan disinfektan sampai dengan kebutuhan sembako bagi warga terdampak COVID-19.
"Saya ucapkan terima kasih. Saya tidak bisa balas. Tapi Tuhan yang balas semua ini," kata Risma di Surabaya, Kamis (23/4/2020).
Khusus bantuan berupa APD, Risma langsung mengerahkan jajarannya untuk melakukan pengepakan dan pendistribusian kepada sejumlah rumah sakit, baik rumah sakit rujukan maupun non-rujukan di Surabaya.
"Insya Allah kalau kita menolong orang lain, Tuhan membantu membebaskan kita dari segala macam musibah," kata dia.
Beberapa bantuan yang diterima Pemkot Surabaya, di antaranya dari CV Yosvindo Anugerah berupa desinfektan, cairan pembersih tangan dan sabun cair. Selain itu bantuan datang dari Bank BRI cabang Kusuma Bangsa berupa cairan pembersih tangan, botol, dan cairan disinfektan.
Bantuan dari Stapacenter berupa beras tiga ton, Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada (PDAM) Surabaya mengirim 1.000 kilogram telur dan PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin) memberikan sumbangan berupa seperangkat APD dan beras.
Akun media sosial Asli Suroboyo mengirimkan ratusan paket sembako, puluhan APD, masker scuba, alkohol swab, hand gloves, dan vitamin.
Direktur PT Pakerin Steven Tirtowidjodjo optimistis bahwa semua bantuan kepada Pemkot Surabaya dapat terdistribusikan dengan baik, baik untuk APD kepada tim medis maupun sembako bagi warga Surabaya terdampak COVID-19.
Baca Juga: Larangan Mudik dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
"Kami membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, di mana masyarakat adalah garda terdepan dalam pencegahan penyebaran virus ini. Untuk APD pemkot punya data rumah sakit mana saja yang berhak menerima itu," katanya.
Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Surabaya M. Fikser mengatakan sebelum pemberlakuan PSBB di Surabaya, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan banyak hal untuk penanganan COVID-19.
Seperti halnya jaring pengaman sosial, pemkot sudah menyiapkan minimal untuk dua bulan ke depan.
Bahkan, lanjut dia, sudah ada beras, abon, dan kering tempe yang akan dibagikan kepada warga.
"Kita siapkan itu karena sudah ada pandemi ini. PSBB ini kan 14 hari. Kita berpikir untuk dua bulan ke depan," kata Fikser. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Khofifah Ajak Masyarakat Ramaikan Moto2 Mandalika: Dukung Mario Aji
-
Resmikan Mandiri Private Office Surabaya, Bank Mandiri Akselerasi Layanan Wealth Management
-
Kualitas BBM Pertamina Buruk? Begini Cara Lapor
-
Kisah Ashabul Qaryah dalam Surat Yasin: Pelajaran Berharga dalam Dakwah yang Penuh Tantangan
-
Rahasia Surat Yasin: Benarkah Ampuh Memperlancar Jodoh? Ini Penjelasannya