Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 27 April 2020 | 14:21 WIB
Ilustrasi bayi. (Shutterstock).

SuaraJatim.id - Nanang (nama samaran), ayah mengaku sedih setelah mendengar ada pihak yang tega menyebarkan berita bohong tentang anaknya yang disebut meninggal dunia karena tertular virus Corona (Covid-19). Faktanya pasien balita berusia 17 tahun itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Berita hoaks itu tersebar di pesan WhatsApp sejak anaknya dinyatakan positif Corona pada Minggu (26/4/2020) kemarin. Parahnya, data lengkap keluarga Nanang dibeberkan secara lengkap oleh pelaku yang menyebarkan hoaks tersebut.

"Kabarnya lagi ini mas masuk ke WA (WhatsApp-Red). Lengkap nama dan orang tua yang mengantarkan," tulis Nanang, dalam sebuah pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada Suara Indonesia--jaringan Suara.com, Senin (27/4/2020).

Nanang mengaku bingung menghadapi situasi seperti itu. Karena data identitas anak dan keluarganya serta informasi hoax anaknya dikabarkan meninggal dunia, telah beredar luas di masyarakat.

Baca Juga: Kisah Janda Bandung, Terpuruk Miskin karena Corona Akhirnya Jadi PSK

"Terus ada yang bilang lagi kalau anak saya meninggal mas. Sekarang banyak yang pegang ini (data identitas pasien dan nama orang tua) di WA mas," sambung Nanang.

Nanang bercerita jika anaknya telah mengalami sakit sesak nafas sejak usia 4 bulan. Sekitar 7 kali anaknya itu dirawat di rumah sakit.

"Kalau penyakitnya memang sakit sesak mulai umur 4 bulan mas. Udah 7 kali yang masuk rumah sakit, baru kali ini yang dibilang corona mas," imbuhnya.

Kondisi balita 17 bulan itu, menurut keterangan orang tuanya telah berangsur membaik. Saat ini sedang mendapat perawatan di RSUD Tongas.

Pasien balita yang dikonfirmasi positif corona itu, sejak 5 hari lalu telah lepas infus. Pihak dokter pun menyatakan sehat.

Baca Juga: Mulut Disumpal Lakban, Perampok yang Sekap Nunik Pakai Jilbab dan Daster

"Nunggu kabar lab (Hasil Swab-Red) katanya dokter. Istri saya yang dampingi," jelas Nanang.

Load More