Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 27 April 2020 | 16:10 WIB
Wedang ronde, jajanan tradisional pilihan untuk buka puasa. (Dok. Eatwell Culinary)

"Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah"

Artinya: Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah (HR. Abu Daud).

Menurut penulis di NU Online, Ustadz M. Ali Zainal Abidin dua lafal doa di atas umumnya oleh umat Islam di Indonesia digabung menjadi satu dan dibaca sebelum berbuka puasa.

Waktu yang tepat membaca doa buka puasa

Baca Juga: Dua Stafsus Jokowi Mundur, Ketum GP Ansor: Bubarkan Saja, Tidak Berfaedah!

Menurut Ustadz M. Ali Zainal Abidin, banyak orang salah paham tentang pelaksanaan membaca doa ini. Umumnya, masyarakat membaca doa buka puasa sebelum menyantap makanan atau minuman di saat masuk waktu maghrib.

Padahal, Ustadz M. Ali menyebutkan cara membaca doa yang paling benar adalah setelah selesai berbuka puasa.

Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin:

“Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka,” (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279).

Ustadz menjelaskan memang tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dengan membaca doa di atas sebelum berbuka puasa, telah mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah). Tapi tetap yang paling utama adalah membacanya tatkala selesai berbuka.

Baca Juga: Jelang Ramadan, BPKH Bagikan Ribuan Paket Sembako pada yang Membutuhkan

Agar memperoleh kesunnahan yang sempurna, Ustadz M. Ali menyarankan umat Islama untuk membaca doa berbuka puasa setelah selesai berbuka atau menyantap makanan dan minuman.

Load More