SuaraJatim.id - Saat wabah virus corona belum berakhir, puluhan warga di Desa Pinggirsari, Tulungagung, Jawa Timur diserang chikungunya. Itu adalah penyakit gangguan persendian hingga kelumpuhan sesaat.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Bambang Triono mengatakan serangan chikungunya saat ini teridentifikasi di dua titik wilayah.
Pertama dengan kondisi parah terjadi di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, dengan jumlah penderita mencapai 35 orang/jiwa.
Sementara infeksi chikungunya kedua kembali ditemukan di wilayah Kecamatan Boyolangu, sebagaimana laporan warga ke jajaran puskesmas desa.
"Sejauh ini tidak ada sampai jatuh korban jiwa. Penyakit ini pada dasarnya bisa sembuh sendiri dengan pengobatan yang baik dan konsisten," kata Didik Eka di Tulungagunh, Jumat (15/5/2020).
Kendati belum pernah sampai menyebabkan kematian, Didik mengakui wabah chikungunya ini sangat meresahkan.
Pasalnya, area paparan biasanya cukup luas. Kejadian luar biasa chikungunya pernah terjadi di Tulungagung pada 2016 dengan jumlah penderita mencapai 400 orang lebih.
Warga yang terpapar virus biasanya akan mengalami demam tinggi disertai bentol-bentol atau ruam-ruam pada kaki, berlanjut ke nyeri persendian pada pertengahan pekan pertama infeksi virus.
"Butuh waktu sepekan hingga dua pekan untuk proses penyembuhan, dengan pengobatan yang baik dan simtomatik," tutur Didik
Baca Juga: Puluhan Warga Tulungagung Terserang Virus Chikungunya
Virus chikungunya yang dibawa nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus menyerang segala usia. Di Desa Pinggirsari, misalnya, dari 35 warga yang positif infeksi chikungunya, 13 merupakan anak usia di bawah 15 tahun dan empat lainnya berusia lanjut.
"Hari ini tadi kami lakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) secara masal bersama seluruh warga desa juga fogging atau pengasapan di beberapa spot sekitar rumah penderita, untuk memutus mata rantai penularan," tutur Didik.
Untuk laporan kasus chikungunya baru di wilayah Boyolangu, Didik mengatakan masih akan melakukan penelurusan atau epidemiologi di lapangan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pengamat Unej: Alarm Pasar Finansial Usai Sri Mulyani Dicopot, Tugas Berat Menkeu Purbaya Sadewa
-
Viral PHK Massal Gudang Garam, Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya: Itu Pensiun Dini
-
Alfredo Vera: Tim Sudah Analisis Kekuatan dan Kelemahan Bhayangkara FC
-
Sambut Haornas ke-42, Gubernur Khofifah Serukan Semangat Persatuan dan Junjung Sportivitas
-
Efek Sri Mulyani Bikin IHSG Anjlok 1,28 Persen, Kadin Jatim: Kepercayaan Investor Harus Dijaga!