SuaraJatim.id - Pengunjung Mall Roxy Square di Kabupaten Jember membludak di tengah wabah corona. Hal ini menjadi perhastian dari DPRD Jember dan Satgas COVID-19 Nahdlatul Ulama.
Pola penanganan pengunjung yang membludak di mall dan pembeli warung kopi menjadi perhatian dalam rapat rapat dengar pendapat mengenai penanganan Covid-19, di gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Selasa (19/5/2020) malam hingga Rabu (20/5/2020) dini hari.
Hari Minggu kemarin, media sosial heboh dengan foto dengan keterangan membludaknya pengunjung di Mall Roxy Square di Kabupaten Jember. Penonton berdesakan tanpa ada keterjarakan fisik dan penggunaan masker. Sementara itu, warung kopi masih ada yang buka.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nahdlatul Ulama Jember, Ayub Junaidi, mengungkapkan keprihatinannya karena aparat kepolisian dijadikan kambing hitam.
Baca Juga: Beda Pendapat soal Virus Corona, Jerinx SID: Najwa Shihab Bisa Apa?
“Yang sangat sayangkan, aparat keamanan jadi bemper permasalahan. Masyarakat menyalahkan Polres (Kepolisian Resor) terkait ramainya mall yang tak menggunakan protokol Covid-19,” katanya.
Salah satu komentar yang paling sering terdengar adalah perbandingan penanganan masjid dan mall.
“Kalau masjid dibatasi, kalau mall dibebaskan. Akhirnya Polres diadu dengan masyarakat. Padahal hal tersebut menjadi kewenangan pemerintah daerah. Tidak ada ceritanya Polres menutup atau mengizinkan suatu usaha. Dalam tata aturan pemerintahan, itu menjadi hak pemerintah daerah,” kata Ayub.
Ia meminta agar Pemkab Jember menyampaikan rencana penanganan Covid-19 ke depan kepada publik.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Aris Supriyono mengatakan, ada penumpukan pengunjung di pintu masuk Roxy, sehingga terkesan membludak.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Majalah Lawas Italia Ramalkan Virus Corona Tahun 1962?
“Karena di sana ada pengecekan suhu, pengecekan masker, dan cuci tangan di sana,” katanya.
Pengunjung Roxy pada hari Minggu memang lebih banyak daripada biasanya.
“Anggota kami dan koramil sudah ada di sana. Senin, kami evaluasi untuk mencegah hal-hal seperti hari Minggu. Pengecekan suhu, masker, dan cuci tangan tidak di dalam mall lagi. Dampaknya alhamdulillah (kerumunan massa) tidak seperti hari Minggu,” kata Aris.
Sementara terkait penertiban warung kopi, Aris menegaskan tak ada pembubaran.
“Kami mengimbau agar (barang yang dibeli) dibawa pulang kalau belanja. Kalau kami bubarkan, siapa yang akan memberikan makan (pemiliknya)? Kalau satu dua orang bisalah kami beri sembako. Kalau ribuan orang, siapa yang memberikan makan para penjual itu. Kami tetap harus memiliki empati,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
BRI Hadir di GFL Series 3, Bukti Nyata Komitmen Ikut Membina Generasi Muda
-
Tinjau Normalisasi Sungai di Pamekasan, Gubernur Khofifah Pastikan Daya Tampung Air Kembali Normal
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang