
SuaraJatim.id - Sikap takmir masjid di Kota Malang terpecah. Mereka bersikap ikuti imbauan pemerintah sholat Idul Fitri di rumah dan tetap sholat Ied berjamaah di masjid.
Hanya saja Pemerintah Kota Malang mengimbau warga untuk melakukan Sholat Idul Fitri di rumah masing-masing, dalam upaya untuk menekan penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
Wali Kota Malang Sutiaji di Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan Pemerintah Kota Malang tidak bisa serta merta melarang pelaksanaan ibadah Sholat Idul Fitri di masjid ataupun lapangan. Karena tidak ada keputusan yang mengatur, baik dalam peraturan wali kota, ataupun instruksi dari pemerintah pusat.
"Kami tidak melarang masyarakat untuk beribadah, namun kami mengimbau agar masyarakat dapat beribadah di rumah masing-masing selama masa pandemi ini," katanya.
Baca Juga: Omesh dan Dian Ayu Sering Ribut di Masa Pandemi Corona
Imbauan tersebut disampaikan Sutiaji pada saat melakukan rapat koordinasi dengan para tokoh agama yang ada di Kota Malang. Dari pertemuan tersebut, diharapkan para tokoh agama bisa mengajak umatnya untuk melakukan Sholat Idul Fitri di rumah masing-masing.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri para takmir masjid dan perwakilan organisasi keagamaan di Kota Malang, terdapat dua pandangan dalam menyikapi imbauan yang disampaikan oleh Pemerintah Kota Malang tersebut.
Pertama, mengikuti arahan pemerintah untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri di rumah, dan yang kedua adalah, tetap melakukan Sholat Idul Fitri di masjid, dengan memberlakukan protokol ketat, atau meminta Wali Kota Malang untuk mengeluarkan surat edaran yang melarang tegas pelaksanaan Sholat Idul Fitri di masjid atau lapangan.
Terkait pelarangan Sholat Idul Fitri tersebut, Sutiaji menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Malang tidak akan mengeluarkan regulasi baru yang sifatnya melarang pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Malang Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Malang, pelaksanaan ibadah diperbolehkan dengan memperhatikan protokol penanganan COVID-19 secara ketat.
Baca Juga: 400 Ribu Wanita Hamil selama WFH di Indonesia, Jadi Sorotan Asing
"Kami sudah ada Perwali 17/2020, terkait ibadah, diperbolehkan dengan memperhatikan protokol COVID-19 secara ketat, dan penyelenggara bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaannya," kata Sutiaji.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sweetheart Cafe, Rekomendasi Kafe Estetik ala Rustic Market di Malang
-
Pasar Klojen Malang, Tempat Belanja dan Surga Kuliner yang Wajib Dikunjungi
-
NARA Coffee, Rekomendasi Kafe Hidden Gem ala Ghibli di Malang
-
Kayutangan Heritage: Destinasi Wisata Kolonial yang Wajib Dikunjungi
-
Seblak Sibocah Kencur: Primadona Baru Kuliner Malang di Musim Hujan
Tag
Terpopuler
- 3 Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Media China Yakin Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain Berbandrol Rp596 M
- 5 Rekomendasi Cushion dengan SPF 50, Sunscreen dan Makeup Jadi Satu Gak Bikin Ribet
- Kata Ustaz Yusuf Mansur soal Tudingan Pernikahan Luna Maya Tidak Sah Gegara Jeda Ijab Kabul
- 7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 Mei 2025, Klaim Semua Hadiah dari Pemain OVR Tinggi hingga Gems
Pilihan
-
Warga Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Buntut Program Barak Militer Anak Nakal
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp500 Ribuan: 4G Spek Dewa, RAM 3GB
-
7 Rekomendasi Makeup Lokal Terbaik: Brand Milik Artis, Harga Kantong Pelajar
-
Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
-
6 Brand Kosmetik Lokal Kualitas Internasional, Jangan Terkecoh Namanya!
Terkini
-
Persik Kediri Tak Perpanjang Masalah, Arema FC Soroti Pengamanan Pertandingan
-
Kumpulan Link DANA Kaget di Libur Panjang Waisak, Lumayan untuk Plesiran
-
Gubernur Khofifah Tanam Pohon Maja di IKN, Wujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara
-
Viral Warga Blitar Tergeletak Terluka Parah, Penyebabnya Masih Misteri
-
Khofifah Ungkap 'Rahasia' Muslimat NU Jadi Lebih Kuat: Talent DNA Jadi Kunci!