Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 23 Mei 2020 | 21:14 WIB
Rini Widyawati warga Desa Sampung saat melarungkan bunga tanda tali asih pada leluhurnya. [TIMES Indonesia]

SuaraJatim.id - Ziarah kubur saat akhir Ramadan menjadi salah satu ciri khas tradisi warga yang berada di Ponorogo. Namun, setelah terjadinya pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, tradisi tersebut tetap dilakukan warga wilayah tersebut.

Namun, mereka tidak nyekar atau ziarah makam ke pekuburan leluhur. Warga yang mematuhi peraturan pemerintah melakukan ziarah dengan cara yang unik yakni memilih nyekar di sungai.

Langkah tersebut dilakukan, karena mengikuti imbauan pemerintah untuk di rumah saja.

"Mengikuti imbauan pemerintah untuk di rumah saja, nyekar di sungai juga masih bisa," ujar Warga Desa Sampung, Rini Widyawati seperti dilansir Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com pada Sabtu (23/5/2020).

Baca Juga: Ziarah Kubur Jadi Tradisi saat Ramadan dan Idul Fitri, Ini Hukumnya

Menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya, keluarganya terbiasa dengan tradisi nyekar ke makam leluhur yang ada di daerah Kediri menjelang Ramadan atau Lebaran.

Namun, tahun ini, karena mengikuti anjuran kebijakan pemerintah untuk dirumah saja, ziarah makam dilakukan di sungai.

Sebagai masyarakat, dia meyakini semua kebijakan pemerintah untuk kebaikan seluruh masyarakat, melaksanakan semua imbauan pemerintah merupakan kewajiban.

"Masih banyak solusi dalam pembatasan protokol kesehatan, semoga pandemi covid-19 segera sirna dari Ponorogo," ucapnya.

Baca Juga: Tradisi di TPU Ngagel Nyekar Jadi Berkah Pedagang Musiman Cari THR

Load More