
SuaraJatim.id - Melonjaknya kasus virus corona baru atau Covid-19 di Jawa Timur turut menyita perhatian politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
Jansen Sitindaon mengungkap keprihatinannya selepas melihat peta persebaran Covid-19 di Jawa Timur yang secara keseluruhan didominasi warna merah.
Melalui akun Twitter pribadinya, Jansen Sitindaon menuliskan cuitan berbahasa Jawa yang berisi imbauan agar warga Jawa Timur tetap disiplin menaati peraturan jaga jarak sosial.
"Ndelok peta persebaran iki, hati-hati tenan kabeh dulur-dulur. sing nang Suroboyo dan Jatim. Patuhi aturan. Ojo metu-metu, ojo kumpul-kumpul, ojo cangkrukan sek. Nang omah ae", cuitnya seperti dikutip Suara.com, Selasa (2/6/2020)
Baca Juga: Siap Geser Barca, Lucas Vazquez Ingin Real Madrid Menangkan Laga Tersisa
(Melihat peta persebaran iki, hati-hati untuk semua saudara-sudara di Surabaya dan Jatim. Patuhi aturan, jangan keluar rumah, berkumpul dan nongkorong dahulu. Di rumah aja -- red).
Masih mengacu peta yang sama, Jansen Sitindaon lantas mengatakan bahwa area Jatim khususnya Surabaya telah masuk dalam kategori sebagai zona sangat berbahaya.
Apalagi, wilayah Surabaya telah ditandai dengan warna hitam pekat karena menjadi wilayah dengan jumlah kasus virus corona tertinggi. Sementara kota lainnya diberi tanda merah.
Untuk itu dengan melihat kondisi tersebut, Jansen Sitindaon pun berharap supaya seluruh warga Jatim diberi kesehatan dan terhindar dari virus corona.
"Wes ditahap parah dan bahaya tenan iki. Suroboyo ae wes ireng. Liane malah we abang kabeh. Sehat kabeh dulur-dulur nang Jatim," imbuhnya
Baca Juga: Masuki Fase Ketiga Pembatasan, Portugal Bolehkan Bioskop dan Teater Buka
(Ini sudah ditahap dam membahayakan sekali. Surabaya saja (petanya) sudah hitam. Daerah lain malah sudah merah semua. Semoga semua saudara-saudara di Jatim sehat --red).
Untuk diketahui, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi cap Surabaya sebagai kawasan zona paling merah atau zona merah tua di Jawa Timur. Hal itu dikatakannya saat update data perkembangan kasus Covid-19 di Jatim pada Senin (1/6/2020) malam.
Surabaya jika dilihat dalam peta sebaran Covid-19 di Jatim sudah berwarna hitam pekat. Ini karena jumlah kasus positif di Surabaya sudah di atas angka 1.025. Sedangkan, Sidoarjo berwarna merah tua, karena kasus positifnya di rentang angka 513-1024 kasus. Untuk Gresik berwarna merah karena kasusnya di rentang 129-256.
Hingga Senin (1/9) malam, dilaporkan bahwa jumlah pasien positif virus corona di Jawa Timur mencapai 4.920 orang. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 24.737 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 6.687 orang.
Berita Terkait
-
Surabaya Tanggap Corona, Berikut Anti Corona Check ala Bu Risma
-
Khofifah Diserang Dicurigai Mau Jadikan Surabaya Seperti Wuhan
-
BAHAYA! Khofifah Kasih Cap Surabaya Zona Merah Tua Wabah Virus Corona
-
Unggah Foto saat Makan, Warganet Soroti Perbedaan Khofifah dan Risma
-
Diskusi UGM Penuh Teror, Jansen: Mana Aktivis HAM yang Dulu Kritik SBY?
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS
-
Wagub Jatim Gerilya Kawal Investasi dari Jepang Tanpa Bebani APBD