Sementara itu keadaan kakak DW juga tidak kunjung membaik. Tanggal 26 Mei 2020, ia dibawa kembali ke RS PHC Surabaya. Kondisinya terus menurun. Bahkan sehari setelahnya kakak DW dikabarkan mengalami gagal napas dan dibantu ventilator.
Tanggal 29 Mei mama DW minta di pesankan taksi daring untuk menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya. "Saya tidak dibolehin antar takut ketularan drop. Papa menyusul siangnya dijadikan satu ruangan di RSI," kata dia.
Setelah bergantian masuk ruang perawatan, duka datang bagi keluarga DW. Satu persatu anggota keluarganya meninggal dunia. Tanggal 30 Mei 2020 papa DW lebih dahulu meninggal dunia. Padahal ia baru saja dirawat. Belum sempat diswab.
Sehari berselang kakak DW dikabarkan meninggal dunia pada 31 Mei 2020. Setelah sempat menjalani operasi pengeluaran janin sehari sebelumnya. Usai kondisinya terus menurun, janin kakak DW dilaporkan tidak berdenyut lagi.
Baca Juga: Gubernur Sulsel: Jangan! Jenazah PDP Negatif Dibawa ke Pemakaman Covid-19
Kemudian tanggal 2 Juni 2020 giliran mama DW meninggal dunia. "Papa-mama belum sempat swab. Jadi, meninggal berstatus PDP (pasien dalam pengawasan)," bebernya.
Suami mendiang kakak DW isolasi mandiri bersama anak yang berusia 17 bulan
Kekinian, suami kakak DW harus menjalani isolasi mandiri bersama anaknya yang masih berusia 17 bulan di salah satu hotel di Surabaya. Anak suami dan kakak DW yang meninggal tersebut pun sempat dilakukan rapid tes, dan hasilnya reaktif.
Kendati sedih, DW dan keluarga mengaku pasrah dan rela atas takdir Allah tersebut. Ia yakin ketiga orang yang dicintainya itu husnul khatimah. "Pesan saya tetap selalu sama. Covid 19 itu nyata dan sangat jahat. Banyak yg menganggap remeh atau mungkin menyepelekan, tapi virus ini benar benar ada dan enggak bisa dianggap remeh. Jadi harus sadar akan kesehatan, kebersihan dan kalau memang tidak perlu kemana mana lebih baik dirumah saja," tandasnya.
Baca Juga: Pemeriksaan Corona Berubah, Sejak Awal Warga Kedung Turi Reaktif COVID-19
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Surabaya Budget di Bawah Rp100 Juta, Performa Gak Murahan
-
Breakingnews! Pemain Keturunan Brasil Positif COVID-19
-
Persebaya Surabaya Rekrut Tangan Kanan Shin Tae Yong, Bisa Bawa Perubahan?
-
Boyong Gali Freitas, Persebaya Surabaya Juga Datangkan Pilar Dewa United di Liga 1
-
Tinggalkan PSIS Semarang, Gali Freitas Resmi Gabung Persebaya Surabaya
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Gubernur Khofifah Dorong Tata Kelola Internasional Usai Tahura Raden Soerjo Cetak Rekor
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak