Scroll untuk membaca artikel
Ririn Indriani | Shevinna Putti Anggraeni
Selasa, 16 Juni 2020 | 11:22 WIB
Ilustrasi bibir kering. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Bila umumnya orang yang terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 menunjukkan gejala seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan dan sesak napas, baru-baru ini para ilmuwan menemukan lagi gejala lainnya, yaitu bibir membiru, kering dan pecah-pecah. Bibir membiru sempat disebut sebagai tanda infeksi virus corona.

"Selain bibir membiru, Anda juga perlu mewaspadai bibir kering, pecah-pecah dan terasa sakit. Karena, semua kondisi yang memengaruhi bibir itu bisa jadi tanda akhir infeksi virus corona," sebut ilmuwan dikutip dari Express.

Virus corona tidak hanya memengaruhi kondisi bibir, pasien juga bisa mengembangkan luka yang menyakitkan di bagian dalam mulutnya.

"Laporan yang pertama kali datang dari China dan Eropa menunjukkan bahwa kulit bisa terkena dampak virus corona hingga 20 persen dari kasus umum," tulis peneliti dalam COVID Symptom Study.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi: PSBB Transisi Bikin Wabah Corona Makin Lama Selesai

Virus corona ini memang memicu sejumlah reaksi kekebalan, sehingga tak mengherankan bila kulit dan bibir juga akan terkena dampaknya.

Namun, virus corona Covid-19 bisa menyebabkan berbagai tanda dan gejala kulit.

Oleh karena itulah, ruam di kulit yang bisa jadi gejala infeksi virus corona justru telat terdeteksi.

"Covid-19 juga bisa menyebabkan mata sakit dan berair. Seseorang juga mungkin merasakan sakit di area bibir, bibir kering dan pecah-pecah. Rasa sakit di dalam mulut juga bisa terjadi," jelasnya.

Perlu diingat, bibir kering dan pecah-pecah juga bisa pertanda kondisi lain.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Risma Stres Urus Corona, Sampai Jatuh Pingsan

Pada dasarnya, bibir yang sakit dengan beberapa daerah keputihan dan penskalaan (chelilitis) bisa disebabkan oleh Covid-19.

Load More