Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 23 Juni 2020 | 17:12 WIB
Pintu masuk kawasan Desa Kunjang di Kabupaten Kediri yang menjadi salah satu kampung tangguh. [Suara.com/Usman Hadi]

SuaraJatim.id - Umat beragama di Desa Kunjang Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, bahu membahu dalam menghadapi Covid-19. Tak ada sekat keyakinan yang memisahkan mereka. Semuanya bergotong royong guna menjadikan Desa Kunjang aman dari mara bahaya.

Warga Desa Kunjang memang majemuk. Mayoritas warganya beragama Islam, sedangkan 37 persen nasrani dan serta sisanya merupakan umat Katolik. Kendati heterogen, hubungan antarwarga amat harmonis. Hampir tak pernah ada gesekan perihal agama di sana.

Keharmonisan umat beragama di Kunjang juga terlihat dari kebersamaan mereka dalam membangun Kampung Tangguh Semeru. Kampung Tangguh itu bertempat di Balai Pamitran, gedung kosong milik Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sindurejo, Kunjang.

Ketua Kampung Tangguh Semeru Desa Kunjang Pulung Tursilawanto menjelaskan, jemaat nasrani Desa Kunjang mempersilakan Balai Pamitran dipakai sebagai Posko Covid-19. Adapun balai itu turut dilengkapi dapur umum, lumbung pangan dan sebuah rumah isolasi.

Baca Juga: Tuntut Pembagian Jatah BLT, Ratusan Warga Ngamuk Obrak-abrik Kantor Desa

Meski berlokasi di gedung milik umat nasrani, namun umat muslim juga turut membantu mempersiapkan segala halnya. Selain ikut membersihkan Balai Pamitran, warga muslim juga turut mendonasikan sebagian hartanya untuk keperluan Kampung Tangguh.

"Selain bantuan sembako dalam bentuk materi, kehadiran mereka teman-teman, saudara-saudara kami yang muslim juga ada kemarin itu," ujar Iwan, panggilan akrab Pulung Tursilawanto saat ditemui suarajatim.id di Balai Pamitran, Desa Kunjang, Selasa (23/6/2020).

"Jadi tidak melihat ini (Kampung Tangguh Semeru) kepentingan apa, milik siapa, nggak. Ketika itu sudah bicara kebersamaan, tidak memandang agama, agama dilepas, yang hadir secara fisik itu adalah pribadi-pribadi warga Dusun Sindurejo sini," lanjutnya.

Kampung Tangguh Semeru Kunjang baru diresmikan pada Senin (22/6/2020) kemarin. Kampung Tangguh berlokasi di Balai Pamitran ini diresmikan Bupati Kediri Haryanti Sutrisno. Saat peresmian, Haryanti didampingi Dandim 0809 dan Kapolsek Ngancar.

Lumbung Pangan Kampung Tangguh Semeru di Desa Kunjang Kabupaten Kediri. [Suara.com/Usman Hadi]

Iwan menjelaskan, Kampung Tangguh Semeru Kunjang terbentuk berkat kerjasama tiga pilar, yakni Kepala Desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kunjang. Ketiganya saling support untuk menghadirkan Kampung Tangguh untuk mencegah penyebaran virus Corona di Kunjang.

Baca Juga: Pembagian Dana BLT Ricuh, Anggota BPD Desa di OKU Bonyok Dikeroyok Warga

"Alhamdulillah (konsep) kampung tangguh ini bisa diterima warga. Ketika kami harus membenahi apa yang menjadi kekurangan prasarana, itu warga banyak terlibat. Seperti membenahi tempat yang kami jadikan pos utama, lumbung pangan, demikian juga rumah isolasi," tuturnya.

Sebelum Kampung Tangguh Semeru di Desa Kunjang terbentuk, warga memang sempat dihebohkan dengan kabar adanya warganya yang berdomisili di Kota Kediri dinyatakan positif Covid-19. Warga makin heboh lantaran si pasien sebelumnya transit di desa tersebut.

Alhasil, warga Kunjang yang sempat kontak dengan si pasien diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Langkah tersebut dibarengi dengan kebijakan desa yang memperketat aturan dengan mewajibkan pemudik memeriksakan diri di posko dan mengharuskannya mengisolasi diri di rumah.

Kini sudah tidak ada warga Kunjang yang terkonfirmasi positif Covid-19, juga tidak ada yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), maupun orang sehat tanpa gejala (OTG). Kendati demikian, warga tak mengurangi kewaspadaannya atas bahaya corona.

Terkini, warga masih aktif menggiatkan pos-pos ronda yang kini sudah dilengkapi HT sebagai alat komunikasi. Warga juga masih aktif memantau warga dari luar daerah yang masuk ke Desa Kunjang. Semua upaya itu dilakukan agar Desa Kunjang aman dari mara bahaya

Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengapresiasi, berharap dengan adanya Kampung Tangguh segenap warga Kunjang bisa patuh menerapkan protokol kesehatan yang telah dibuat pemerintah.

"Apalagi di Kecamatan Ngancar ini terdapat banyak tempat wisata. Sebelum ada tingkat penurunan kasus Covid-19 atau wilayah tersebut masuk zona hijau, sampai saat ini (pemerintah) belum berani membukanya," jelas Haryanti.

Kontributor : Usman Hadi

Load More