Chandra Iswinarno
Selasa, 23 Juni 2020 | 23:47 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumenep A Busyro Karim memimpin penutupan pabrik rokok. [Beritajatim]

SuaraJatim.id - Satu pabrik rokok yang berada di Sumenep ditutup sementara waktu, setelah beberapa karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal tersebut dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumenep terhadap perusahaan rokok yang berada di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan. Penutupan perusahaan PT Tanjung Odi dipimpin langsung Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumenep A Busyro Karim.

“Penutupan ini kami lakukan selama 14 hari terhitung mulai hari ini, mengingat PT Tanjung Odi ini menjadi klaster terbanyak penyebaran pasien positif Covid-19,” kata Busyro seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Selasa (23/06/2020).

Lebih lanjut, Busyro juga menginginkan agar selama penutupan, PT Tanjung Odi disterilisasi. Dengan demikian, seandainya ada sisa virus, bisa dibersihkan.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Merasa Dirugikan dengan Sebutan Klaster Pabrik Rokok

“Jadi kalau nanti ada aktifitas lagi, kondisi perusahaan sudah benar-benar bersih dalam arti sehat,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan datatan yang diterimanya, ada 168 karyawan PT Tanjung Odi yang hasil rapid tesnya reaktif. Dari jumlah yang reaktif itu, pemerintah daerah mengambil sample 20 orang untuk dilakukan tes swab.

“Dari 20 orang itu, ternyata sembilan di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Itu berarti hampir 50 persen dari sample positif,” ujarnya.

Busyro mengungkapkan, selama ini pihaknya kerap berkoordinasi dengan manajemen PT Tanjung Odi agar segera melakukan swab bagi karyawannya yang reaktif.

"Ternyata tidak segera di-swab. Akhirnya kami mengambil sample 20 orang itu. Seharusnya swab bagi karyawan itu tanggungjawab perusahaan,” ujarnya.

Baca Juga: Pabrik Rokok Tulungagung 'Sumbang' Banyak Pasien Virus Corona di Kediri

Busyro mengemukakan, tidak ingin virus tersebut menyebar ke semua wilayah di Kabupaten Sumenep. Apalagi Juli ini direncanakan anak-anak akan mulai masuk sekolah.

“Jangan sampai kecamatan-kecamatan yang masih zona hijau ikut terpapar. Bagaimana keselamatan dan kesehatan masyarakat nantinya. Jadi ini memang perlu kesadaran semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Load More