Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Senin, 29 Juni 2020 | 07:22 WIB
Warga melepas ratusan burung dan reptilia di area persawahan Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Minggu (28/6/2020). (Suara.com/Usman Hadi)

SuaraJatim.id - Cara tak biasa dilakukan kelompok tani di Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dalam membasmi hama pertanian. Bekerjasama dengan komunitas, mereka melepas ratusan burung dan reptilia ke sawah.

Selama ini persoalan hama pertanian memang menjadi masalah serius di Desa Mlati. Banyak pertanian warga rusak akibat diserang hama tanaman, bahkan petani di kawasan itu kerap mengalami gagal panen.

Akhirnya para petani berinisatif melepas hewan predator dengan menggandeng Komunitas Peduli Lingkungan dan Satwa Desa Mlati serta Komunitas Reptil Kediri (Korek). Tujuannya untuk menekan hama pertanian.

Ketua Komunitas Peduli Lingkungan dan Satwa Desa Mlati, Imam Saifuddin menjelaskan, ada ratusan burung predator belalang dan ulat yang dilepas warga. Selain burung beberapa reptilia predator turut dilepas.

Baca Juga: Emak-emak Nasihati Remaja yang Gagal Curi Motor, Malah Berujung Blunder

"Program pelepasan satwa ini yang pertama itu adalah untuk menekan populasi hama, terutama hama pertanian," ujar Imam saat ditemui Suarajatim.id usai pelepasan ratusan burung dan reptilia, Minggu (28/6/2020).

Ada sekitar 20 jenis burung predator belalang dan ulat yang dilepas warga. Di antara burung yang dilepas seperti burung bentet kelabu atau cendet, jangkitut, cucak ijo dan burung kucica kampung atau kacer.

Selain ratusan burung, warga juga melepas sejumlah reptilia yang diberikan oleh Korek untuk petani di Desa Mlati. Adapun jenis reptilia yang dilepas yakni seekor ular tali picis, lima biawak dan seekor garangan.

"Hewan-hewan yang kami lepas ini tidak merugikan, itu kan satu mata rantai makanan. Jadi untuk menjaga keseimbangan alam, kita juga harus menciptakan ekosistem termasuk di dalamnya rantai makanan ini," kata Imam.

Menurut Iman, pelepasan ratusan burung dan reptilia ke lahan pertanian ini sekaligus untuk menekan penggunaan pestisida. Sebab, selama ini warga kerap memakai pestisida untuk membasmi belalang dan ulat.

Baca Juga: Keren! Pelajar di Kediri Ciptakan Drone Berdaya Asam Pohon Pepaya

"Karena 80 persen warga di Desa Mlati ini adalah petani, yang jadi masalah sekarang ini adalah hama. Itu (cara) yang paling efektif adalah dengan penekanan (populasi hama) secara alami, itu menurut saya," paparnya.

Load More