SuaraJatim.id - Cara tak biasa dilakukan kelompok tani di Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dalam membasmi hama pertanian. Bekerjasama dengan komunitas, mereka melepas ratusan burung dan reptilia ke sawah.
Selama ini persoalan hama pertanian memang menjadi masalah serius di Desa Mlati. Banyak pertanian warga rusak akibat diserang hama tanaman, bahkan petani di kawasan itu kerap mengalami gagal panen.
Akhirnya para petani berinisatif melepas hewan predator dengan menggandeng Komunitas Peduli Lingkungan dan Satwa Desa Mlati serta Komunitas Reptil Kediri (Korek). Tujuannya untuk menekan hama pertanian.
Ketua Komunitas Peduli Lingkungan dan Satwa Desa Mlati, Imam Saifuddin menjelaskan, ada ratusan burung predator belalang dan ulat yang dilepas warga. Selain burung beberapa reptilia predator turut dilepas.
Baca Juga: Emak-emak Nasihati Remaja yang Gagal Curi Motor, Malah Berujung Blunder
"Program pelepasan satwa ini yang pertama itu adalah untuk menekan populasi hama, terutama hama pertanian," ujar Imam saat ditemui Suarajatim.id usai pelepasan ratusan burung dan reptilia, Minggu (28/6/2020).
Ada sekitar 20 jenis burung predator belalang dan ulat yang dilepas warga. Di antara burung yang dilepas seperti burung bentet kelabu atau cendet, jangkitut, cucak ijo dan burung kucica kampung atau kacer.
Selain ratusan burung, warga juga melepas sejumlah reptilia yang diberikan oleh Korek untuk petani di Desa Mlati. Adapun jenis reptilia yang dilepas yakni seekor ular tali picis, lima biawak dan seekor garangan.
"Hewan-hewan yang kami lepas ini tidak merugikan, itu kan satu mata rantai makanan. Jadi untuk menjaga keseimbangan alam, kita juga harus menciptakan ekosistem termasuk di dalamnya rantai makanan ini," kata Imam.
Menurut Iman, pelepasan ratusan burung dan reptilia ke lahan pertanian ini sekaligus untuk menekan penggunaan pestisida. Sebab, selama ini warga kerap memakai pestisida untuk membasmi belalang dan ulat.
Baca Juga: Keren! Pelajar di Kediri Ciptakan Drone Berdaya Asam Pohon Pepaya
"Karena 80 persen warga di Desa Mlati ini adalah petani, yang jadi masalah sekarang ini adalah hama. Itu (cara) yang paling efektif adalah dengan penekanan (populasi hama) secara alami, itu menurut saya," paparnya.
Berita Terkait
-
Maarten Paes Tiba Duluan, Respon Kocak Netizen: Mampir Kediri Dulu, Makan Tahu Takwa
-
Tampil Menawan, 2 Anak Emas Luis Milla Ini Punya Kans Diboyong Shin Tae-yong?
-
Tanpa Proses Naturalisasi! Gol Indah Pemain Berdarah Manado Ini Jawab Kebutuhan Striker Timnas Indonesia
-
Jamu Persik Kediri, Bernardo Tavares Ungkap Misi Spesial Milik PSM Makassar
-
BRI Liga 1: Persik Kediri Waspadai 'Tembok' PSM Makassar
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
Terkini
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini