
SuaraJatim.id - Upacara adat Nyadar merupakan kekayaan tradisi masyarakat Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang sampai saat ini tetap lestari. Khususnya bagi petani garam yang ada Desa Pinggir Papas, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, dan juga Desa Kebundadap Kecamatan Saronggi.
Nyadar atau Nadar adalah niat dan ungkapan terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki, dan penghormatan kepada para leluhur utamanya penemu garam pertama kali yaitu Syekh Anggasuto.
Dalam upacara adat nyadar ini, masyarakat membawa panjhang (bakul terbuat dari anyaman bambu) yang dicat warna merah, berisi nasi putih, lauk telur, ayam, dan juga ikan bandeng. Nyadar dilakukan di sekitar komplek makam leluhur, disebut juga asta, oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan nama 'Bujuk Gubang'.
Bujuk Gubang terletak di Dusun Kolla, Desa Kebundadap Barat, Kecamatan Saronggi. Dari kota Sumenep sendiri untuk menuju lokasi masih harus menempuh jarak sekitar 13 kilometer lagi ke arah Selatan. Sementara jika melalui rute dari Desa Karang Anyar harus menyebrang sungai dan menggunakan perahu.
Baca Juga: Mirip Syahrini, Penjual Rujak di Sumenep Bikin Netizen Terpesona
Dalam pelaksanaannya, Nyadr ada tiga kegiatan. Pertama, pengumpulan kembang tujuh rupa, lalu dilanjutkan dengan nyekkar atau nyalase ke makam para lelehur, di antaranya Syekh Anngasuto, Syekh Kabasa, Syekh Dukun, Nyai Kabasa, dan Nyai Bangsa.
Setelah Nyekkar, kemudian warga diberi air minum dan bedak lalongsoran, yang dioleskan di beberapa bagian tubuh warga, seperti muka, leher dan lengan. Adapun pemimpin kegiatan Nyekkar ini tidak sembarangan, sebab harus dari keturunan Syekh Anggasuto.
Air minum dan bedak tesebut diyakini banyak mengandung barokah dan manfaat. Salah satunya ialah memperlancar rezeqi, mempermudah segala usaha yang akan dijalaninya, serta dijauhkan dari penyakit, tolak dan bala.
Kedua, Doa bersama, dengan meminta pertolongan kepada Allah SWT, agar semua masyrakat Sumenep diberikan kesehatan jasmani dan rohani, terhindar dari segala musibah, serta dapat dilancarkan dalam usaha pertanian garam.
Kemudian terakhir ialah, menyantap makanan yang telah dibawanya, namun makanan tersebut tidak dihabisakan di lokasi nyadar, melainkan harus dibawa ke rumahnya masing-masing untuk dimakan bersama keluarganya.
Baca Juga: Lagi, Pabrik Rokok Ditutup 14 Hari Gegara Karyawannya Positif Corona
"Adat Nyadar adalah tradisi turun temurun sejak nenek moyang kita, hingga sekarang, dan Alhamdulillah hingga saat ini tetap lestari,” kata Ibnu Fajar, salah satu peserta upacara adat Nyadar, Sabtu (4/7/2020)
Berita Terkait
-
Permasalahan Sertifikat Pagar Laut Meluas, Kini Mencapai Subang, Sumenep dan Pesawaran
-
Miris! Siswa di Sumenep Bakar Motor dan Ancam Guru Pakai Parang, Kini Terancam 10 Tahun Bui
-
Sempat Dipanggil Kiai pada Sidang Sengketa Pilkada, Saldi Isra: Berat Tanggung Jawabnya
-
Kacau! Viral Polisi Tantang Warga Duel Carok saat Bikin Laporan di Polsek Sumenep Kota
-
Siap Jadi Calon Bupati Sumenep 2024 dari PDIP, Achmad Fauzi: Ini Kejutan Saya Dipasangkan dengan Kiai Imam
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Miris! Atap Sekolah di Lumajang Roboh, Bukti Infrastruktur Pendidikan Memprihatinkan
-
PAD Tembus Target, Tapi Ada Beri Catatan dari Fraksi Gerindra DPRD Jatim
-
Pakar Siber AS Kunjungi IKADO Surabaya, Bongkar Rahasia Keamanan Infrastruktur Digital
-
Demi Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Khofifah Siapkan Asrama bagi Mahasiswa ITS Jalur KIP Kuliah
-
Jangan Asal Teriak, Guru Besar Unair Sampaikan Cara Berpendapat dengan Bertanggung Jawab