SuaraJatim.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebutkan virus corona ada di udara. Dia pun mengusir para pesepeda di sepanjang Raya Darmo Surabaya.
Risma jalan kaki sembari membawa pengeras suara dengan didampi asisten dan polisi. Risma meminta mereka pulang karena sudah malam. Mereka banyak yang berkumpul, bahkan ada yang tidak ada masker.
Aksi itu dilakukan di Taman Bungkul Surabaya, Sabtu (11/7/2020) malam, tepatnya pukul 21.00 WIB.
"Hidungnya ditutupkan masker, virusnya di udara, tolong pak," ucap Risma mengingatkan seseorang yang tidak benar memakai masker.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Risma: Kalau Bisa Ganti Nyawa Saya, Saya Ikhlas
Ia kembali melanjutkan jalan kaki, untuk bubarkan para pesepeda yang duduk bergerombol, di tepi jalan raya Darmo Surabaya.
"Ayo adik-adik cepat pulang. Pak pulang pak, sudah malam, jangan lupa ditutup hidungnya pakai masker," lanjutnya sambil berjalan kaki.
Menurut Risma, udara yang ada saat ini cukup rawan. Ia kembali mengingatkan para pesepeda yang lewat, untuk mengenakan, memasang dengan benar maskernya, karena Virus Corona di udara.
Risma juga membagikan masker, ke salah satu seorang ibu, yang menggendong anaknya. Anak dari ibu tersebut tidak memakai masker, sehingga Risma menyuruh anak buahnya untuk memberikan masker ke ibu tersebut.
Risma yang membubarkan dan mengingatkan pesepeda berjalan kaki cukup jauh, dari pantauan SuaraJatim.id di lokasi, Risma berjalan sejauh 1 Kilometer, dengan diikuti 2 Kepala Dinas, dan Kabag Humas Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Jawab Tudingan Sujud di Kaki Dokter Cuma Drama, Wali Kota Risma: Terserah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan ilmiah baru yang merinci proses penularan virus corona Covid-19 bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya, termasuk melalui udara.
Laporan WHO itu mengatakan bahwa penularan utama virus corona Covid-19 melalui kontak dan tetesan pernapasan. Tapi, masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab sekitar penularan melalui udara.
WHO sendiri mengatakan kemungkinan penularan virus corona Covid-19 melalui udara itu ketika berada di ruangan tertutup dan ramai.
Kemudian, laporan ini muncul beberapa hari setelah penerbitan surat yang ditandatangani oleh 239 ilmuwan. Laporan itu terbuka tentang kemungkinan bahwa orang bisa menangkap virus dari tetesan yang mengambang di udara.
"Penularan virus melalui udara bisa terjadi dalam perawatan kesehatan di mana prosedur medis tertentu bisa menghasilkan tetesan kecil yang disebut aerosol," kata laporan WHO dikutip dari CNN.
Beberapa laporan wabah yang berkaitan dengan ruangan tertutup dan ramai bisa memicu penularan aerosol. Misalnya, saat latihan panduan suara, di restoran dan di kelas kebugaran.
Namun, sebuah bukti menunjukkan bahwa penularan SARS-CoV-2 terjadi terutama antara orang melalui kontak langsung, tidak langsung atau dekat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi yang terinfeksi, seperti air liur.
Selain itu, bisa pula melalui sekresi pernapasan atau tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi. Tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi ini juga bisa mendarat di benda.
Situs web WHO juga mencatat bahwa penularan virus corona Covid-19 lebih mudah di beberapa ruangan tertutup, seperti restoran, klub malam, tempat ibadah dan tempat kerja. Semua tempat itu memungkinkan banyak orang berteriak, berbicara atau bernyanyi.
Di tempat-tempat itulah transmisi aerosol juga lebih mungkin terjadi, terlebih bila ruangan penuh sesak dan tidak berventilasi. Sehingga orang lebih mungkin terinfeksi virus dari orang lain melalui udara.
Ada perbedaan antara partikel yang dilepaskan ketika seseorang batuk atau bersin dan mentransmisikan Covid-19 dibandingkan dengan partikel aerosol.
"Kami selalu mengira itu mengudara, karena kamu tidak benar-benar perlu melakukan kontak langsung dengan mulut atau hidung seseorang untuk terinfeksi virus. Jadi, bila seseorag bersin, virus itu bisa bertahan hidup dan menular melalui udara sebagai tetesan besar yang sampai ke mulut dan hidung," kata Brittany Kmush, asisten profesor yang berspesialisasi dalam kesehatan masyarakat dan penyakit menular di Universitas Syracuse di New York.
Jadi, ini adalah partikel yang sangat kecil dan bissa bertahan di udara untuk waktu lama. Partikel ini bisa melangkah lebih jauh dan ada beberapa bukti bahwa Covid-19 bisa ditransmisikan dalam metode ini.
"Kita harus terus melakukan masking dan menjaga jarak serta tingga di rumah saja bila memungkinkan," kelas Kmush.
Dr. Benedetta Alleganzi, pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, mengatakan bahwa agensi tersebut telah membahas dan bekerja sama dengan banyak ilmuwan yang menandatangani surat pernyataan bahwa WHO tidak berterus terang tentang penularan virus melalui udara.
"Kami mengakui bahwa ada bukti yang muncul di bidang ini, seperti di semua bidang lain mengenai virus corona Covid-19 dan pandemi. Karena itu, kami percaya bahwa kami harus terbuka terhadap bukti ini dan memahami implikasinya mengenai cara penularan dan tindakan pencegahan," katanya.
Dalam beberapa waktu, Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO mengatakan lembaga itu telah berbicara tentang kemungkinan penularan melalui udara dan penularan aerosol sebagai salah satu cara penularan virus corona Covid-19.
"Ini tidak hanya mencakup jarak fisik, termasuk penggunaan masker sesuai dalam pengaturan tertentu, khususnya di mana Anda tidak bisa melakukan jarak fisik, terutama petugas kesehatan," jelasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Pilkada Jatim 2024: Emil Dardak Ungkap Keunggulan Khofifah Dibanding Risma-Luluk
-
Elektabilitas Khofifah-Emil Dardak Sulit Dikejar di Pilkada Jatim, Angka Aman Tapi Tetap Harus Diwaspadai
-
3 Srikandi Bersaing di Pilkada Jatim 2024: Siapa Bakal Jadi Pemenang?
-
Menaksir Uang Pensiun Gus Ipul, Mensos Pengganti Risma Cuma Menjabat Sebulan Bisa Dapat Tunjangan Seumur Hidup?
-
Kejar Target! Alasan Jokowi Tunjuk Gus Ipul Jadi Mensos Gantikan Risma
Tag
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Pemkot Surabaya Turun Tangan Dampingi Siswa SMAK Gloria yang Dipaksa Ivan Sugianto Menggonggong
-
Misteri Tewasnya Siswi MI Banyuwangi, Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
-
Pengamat Unair Soroti Undecided Voters Survei Litbang Kompas: 50 Persen Sudah Tentukan Pilihan
-
Pilgub Jatim Masih Dinamis, Hasil Survei Terus Bergerak
-
Foto Penangkapan Ivan Sugianto Viral, Warganet Sempat Curiga Ada yang Aneh