Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 03 Agustus 2020 | 11:17 WIB
fetish kain jarik (Twitter)

“Banyak membuat keresahan para netizen dengan pengunggahan konten-konten meminta dan menyuruh serta melakukan beberapa perilaku pelecehan, berdasarkan konten-konten yang disampaikan para netizen,” kata Trunoyudo kepada wartawan Jumat (31/7/2020).

Sejauh ini, lanjut dia, Polda Jatim belum menerima laporan secara dari para korban. Kendati begitu, pendalaman tetap dilakukan.

Karena itu, ia berharap pihak yang merasa menjadi korban segera melaporkan diri untuk mempermudah proses penyelidikan.

“Penyelidikan ini sebagai bentuk memberikan kepastian hukum dan membuat masyarakat aman dan terlindungi,” ujarnya.

Baca Juga: Hits: Viral Gilang Bungkus Jarik, Wika Salim Ngulek Jadi Sorotan

Sebelumnya diberitakan, pengakuan korban fetish kain jarik mendadak viral di media sosial. Hal itu diungkapkan oleh akun Twitter @m_fikris. Ia baru mengenal pria fetish kain jarik bernama Gilang itu melalui media sosial kemudian bertukar nomor telepon.

Gilang mengaku sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya angkatan 2015. Ia meminta kepada pemilik akun itu untuk membantunya dalam riset akademik.

Kolom komentar dibanjiri oleh pengakuan warganet lainnya yang juga menjadi korban. Diduga Gilang telah sering melancarkan aksinya sejak bertahun-tahun lalu dan memakan banyak korban.

Load More