SuaraJatim.id - Mata Dani (24) tampak sayu. Terlihat jelas pemuda yang beberapa hari menjajakan beraneka bendera dan umbul-umbul di Jalan Diponegoro Nganjuk, Jawa Timur, tengah kelelahan, kurang tidur.
Kendati demikian, Dani tetap setia memajang barang dagangannya. Ia tampak sabar menunggu datangnya pembeli.
Namun bisa ditebak, penjualan bendera yang dijajakannya tak selaris dahulu sebelum pandemi Covid-19.
"Sekarang mah lagi berkurang lah penjualannya, menurunnya drastis," ujar Dani (24) saat ditemui SuaraJatim.id di Jalan Diponegoro Nganjuk, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga: Beredar Gambar Peta Jakarta Zona Hitam dari BIN, Begini Respons Wagub DKI
Dani merupakan pedagang bendera musiman. Ia berasal dari Garut, Jawa Barat. Sudah empat tahun ini, tiap menjelang Agustus-an, ia rutin berdagang bendera dan umbul-umbul di Nganjuk.
Tahun-tahun yang lalu, sebelum pandemi Covid-19, biasanya Dani ditemani tujuh hingga 10 temannya dari Garut.
Mereka lantas menyebar di sejumlah lokasi di Nganjuk, menjajakan dagangan.
Namun tahun ini berbeda. Gegara Covid-19, hanya dua orang dari Garut yang memutuskan berjualan bendera di Nganjuk, yakni Dani dan bapaknya. Mereka ke Nganjuk menggunakan kereta api.
"Saya berangkat dari rumah tanggal 1, sampai sini tanggal 2 Agustus," ucap Dani.
Baca Juga: Wagub DKI Riza Patria Masih Tenang Jumlah Corona DKI Tembus 26.664 Kasus
Sesampainya di Nganjuk, Dani dan bapaknya menyewa indekos. Dani mangkal di Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gedung Balai Budaya Mpu Sendok. Bapaknya mangkal di lokasi lain.
Sudah 10 hari Dani berjualan. Namun penjualannya merosot tajam. Jika dulu ia bisa menjual lebih dari 15 kodi bendera, umbul-umbul, dan bandir, tapi kini baru terjual empat kodi.
"Yang tahun-tahun dulu mah banyak sih yang beli, jualannya lumayan bagus dulu mah. Sekarang kan musimnya kayak gini, musim Covid-19, jadinya yang beli agak berkurang," tuturnya.
"Kalau dulu habisnya (terjual) banyak, bisa lebih dari 15 kodi. Sekarang mah paling kuat 5 kodi, segitu, sekarang aja baru terjual empat kodi," lanjutnya.
Dani menduga merosotnya hasil penjualan bendera ini imbas tidak adanya aktivitas belajar di sekolah. Sejumlah kegiatan semacam karnaval juga ditiadakan.
Hati Dani semakin menjerit karena omzet penjualan benderanya tak kunjung naik walaupun sudah banting harga.
"Sekarang mah musimnya kayak gini, jadi menurun harganya juga. Saya jualnya lebih murah. Tapi ya pembelinya tetap nggak sebanyak dulu," sebutnya.
"Yang kayak gini misalnya (bendera background), yang panjangnya 10 meter dulu nawarinnya kadang Rp 500 ribu. Sekarang kadang Rp 300-400 ribu nawarinnya," sambung Dani.
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
-
24 Koleksi Mobil Ita Triwibawati, Calon Bupati Nganjuk yang Usul Inovasi 'Padi Jadi Beras'
-
Kekayaan Ita Triwibawati, Cabup Nganjuk Terkaya Usul Inovasi 'Padi Jadi Beras' saat Debat
-
Mau Nostalgia Masa Kecil, Jeremy Teti Berencana Jual Rumahnya yang Mewah
-
Pose di Samping Mobil Lawas nan Langka Bersama Istri, Bahlil Disebut Romeo dan Juliet
-
Pospay: Dorongan Baru untuk UMKM Garut Menuju Digitalisasi
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk