SuaraJatim.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo enggan menjelaskan soal kelanjutan kalung corona yang digagasnya beberapa waktu silam.
Kepada peliput, Yasin beralasan tak mau menjawab pertanyaan mengenai kalung yang sempat menjadi buah bibir beberapa waktu lalu, lantaran takut mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari publik.
"Aku nggak mau jawab itu. Dibully saya nanti," kata Yasin di Blitar, Kamis (13/8/2020).
Diketahui, Yasin datang ke Blitar dalam rangka penanaman jagung dan penyaluran bantuan kepada petani dan peternak baik berupa bibit maupun alat pertanian.
Baca Juga: Heboh Kalung Eucalyptus: Bukan Antivirus, Tapi Berlabel Antivirus Corona
Total nilai bantuan yang disalurkan ke petani dan peternak di Blitar yakni Rp 16,23 miliar.
Dalam kunjungan itu, Menteri Yasin tampak mengenakan kalung yang dilabeli Eucalyptus tersebut. Para pegawai Kementan juga terlihat mengenakan kalung yang sama.
Sejumlah pejabat seperti Bupati Blitar Rijanto, serta beberapa Kepala Dinas juga menggunakan kalung yang disebut bisa menangkal Virus Corona tersebut. Setelah tak mau menjawab pertanyaan wartawan soal kalung korona, Menteri Yasin langsung pergi menuju mobilnya.
Ketika di Blitar Menteri Yasin menyampaikan sejumlah program yang dikerjakan soal urusan pangan di tengah pandemi hingga akhir tahun.
Kementerian Pertanian dan sejumlah jajaran berupaya memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga hingga bulan Desember mendatang. Untuk itu, Kementan melakukan percepatan tanam musim kemarau sesuai instruksi Joko Widodo.
Baca Juga: Kontroversi Kalung 'Antivirus' Corona, Kementan: Diteliti 10 Tahun Silam
"Untuk mengejar musim kemarau ini kita lakukan peracepatan tanam. Khusus bukan september ini kita berharap capaian tanam diatas 70 persen hingga 80 persen. Kalau begitu, berarti kesiapan kita nanti panen kalau tidak ada aral melintang seperti bencana alam maka semua target itu akan siap," jelas Yasin.
Di Jawa Timur, percepatan tanam padi misalnya, sudah berlangsung di sejumlah daerah.
Ada enam wilayah yang berpotensi menghasilkan padi yang besar. Daerah itu meliputi Jember Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Nganjuk, dan Tulungagung.
Secara berkesinambungan, daerah lainnya akan menyusul untuk mengisi stok beras hingga akhir tahun. Untuk mewujudkannya, telah dilakukan kerjasama antara Dinas Pertanian dengan Perhutani untuk pemanfaatan lahan.
"Proyeksi hasilnya kalau khusus padi, kita surplus. Sampai lahir tahun nanti kita surplus tiga juta ton," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo.
Kontributor : Farian
Berita Terkait
-
Adu Mewah Fasilitas Vanessa Nabila dan Nayunda Nabila dari Pejabat, Diisukan Punya Hubungan Spesial
-
Sebut Nama Firli dan Ghufron Soal Pertemuan dengan Pihak Berperkara, Kuasa Hukum Alex: Integritas Pimpinan KPK Teruji
-
Bikin Perlawanan Balik, KPK Ogah Pusing SYL Ajukan Banding
-
Tak Terima Vonis Diperberat, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo dan 2 Anak Buah Lawan di Kasasi
-
Korek Keterangan PNS, KPK Usut SYL Beli Aset dari Duit Setoran Badan Karantina Kementan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi