Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 16 Agustus 2020 | 18:37 WIB
Suami Bupati Kediri, Sutrisno (kanan). (Suara.com/Usman)

SuaraJatim.id - Suami Bupati Kediri, Sutrisno, angkat bicara mengenai teror petasan yang menyasar garasi mobil kediamannya, Minggu (16/8/2020) pagi tadi. Ia menduga teror itu berkaitan dengan memanasnya suhu perpolitikan jelang Pilkada 2020.

Dugaan ini berangkat dari pengalaman Sutrisno 20 tahun terakhir.

Sejak ia menjabat Bupati Kediri periode 1999-2009 hingga dilanjutkan istrinya, Haryanti periode 2010-2021, tidak pernah ada teror menyasar kediamannya.

Teror rumah Bupati Kediri. (Beritajatim.com)

"Kalau saya menangkapnya itu, ini kan menjelang Pilkada ya, menjelang Pilkada. Tentunya ada suhu politik yang memanas," kata Sutrisno saat ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (16/8/2020).

Baca Juga: Peneror Rumah Bupati Kediri Catut Nama NU, Ini Respon PCNU

"Ini sebagai pengalaman kita semua. Masyarakat Kabupaten Kediri sudah 20 tahun nyaman, dan tenang. Baru Pilkada saat ini itu terjadi sesuatu yang aneh atau apa, apa unik," lanjut eks politikus PDI Perjuangan ini.

Sutrisno menuturkan, banyak kejadian janggal yang dialaminya akhir-akhir ini, terutama menjelang Pilkada. Seperti tudingan yang diarahkan kepada dirinya dan keluarganya yang disebut mendukung khilafah.

Teror rumah Bupati Kediri. (Beritajatim.com)

"Jadi dari pihak tertentu, treatmentnya itu nggak pas. Kalau hal itu menyampaikan saya khilafah atau keluarga saya, itu nggak tepat," tuturnya.

Tak berhenti di situ, kata Sutrisno, kejadian janggal kembali terjadi. Kediamannya dilempari petasan jenis kembang api.

Petasan itu menyasar garasi mobil kediamannya. Beruntung tidak ada korban dalam insiden ini.

Baca Juga: Aksinya Terekam CCTV, Polisi Kejar 2 Peneror Rumah Bupati Kediri

"(Ada yang) melempar petasan, dan petasannya itu kan ada kertasnya," ungkapnya.

Sutrisno pun tak ambil pusing.

Menurutnya, tertangkap atau tidaknya pelaku menjadi urusan aparat kepolisian. Dirinya hanya mengambil hikmah atas teror ini.

"Kalau itu (pelakunya) nanti ketangkap atau tidak ketangkap, itu kan kewenangan daripada kepolisian," jelas Sutrisno.

"Ya yang jelas ya kalau keinginan saya, ya dalam arti wajar itu supaya masyarakat menilai, mengevaluasi apa yang terjadi ini semoga menjadi pelajaran, semoga menjadi hikmah di balik itu," katanya.

Sutrisno mengaku tak kenal dan tahu siapa yang meneror rumahnya. Namun tetiba, saat melangsungkan salat tahajud bersama Haryanti pagi tadi terdengar suara ledakan yang tak jauh dari kediamannya.

"Saya malah awalnya nggak berpikir. Saya pikir itu tembakan apa ban meletus, apa tembakan ada penjahat atau apa. Tapi setelah itu ibu (Haryanti) keluar, kok ada bunyi apa. Satpol, satpam ngecek," papar Sutrisno.

Selongsong petasan yang dilempar bertuliskan KEDIRI MILIK NU, ANGKAT KAKIMU SEBELUM KAMU DAN KELUARGAMU KAMI BAKAR!!!, NKRI HARGA MATI.

Sementara di Pilkada Kediri 2020, sejauh ini hanya baru satu pasangan calon yang diproyeksikan maju, yakni duet Hanindhito Himawan Pramono-Dewi Maria Ulfa. Hanindhito ialah putra Seskab Pramono Anung.

Teror rumah Bupati Kediri. (Beritajatim.com)

Dhito, sapaan Hanindhito, rencananya diusung enam parpol dengan jumlah kursi di DPRD mencapai 44 dari total 50 kursi.

Keenam parpol itu yakni PDI Perjuangan, PKB, PAN, NasDem, Golkar dan Gerindra.

Diberitakan sebelumnya, rumah pribadi Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, diteror orang tak dikenal sekitar pukul 03.00 WIB pagi tadi.

Garasi mobil kediaman bupati dilempari petasan jenis kembang api.

Teror ini diungkap suami Haryanti, Sutrisno. Lewat akun facebook pribadinya, @Sutrisno Kdr, mantan Bupati Kediri tersebut mengunggah rekaman CCTV yang merekam aksi pelaku.

Kontributor : Usman Hadi

Load More