SuaraJatim.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengunjungi seniman ludruk, Kartolo di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (03/09/2020). Pertemuan itu untuk menjalin komunikasi serta memonitor dan evaluasi penanganan COVID-19.
"Kantor Staf Presiden ingin mendapat masukan Cak Kartolo, tentang kondisi masyarakat saat menghadapi pandemi COVID-19," kata Moeldoko, seperti dikutip dari Antara hari ini.
KSP juga mengajak para seniman tradisional menyampaikan pentingnya memakai masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru itu.
Pada kunjungannya itu Moeldoko menggunakan kaos bertuliskan “Maskeran Rek..! Angel temen tuturanmu" yang artinya "Ayo pakai masker. Susah betul menasehatimu".
Kalimat yang sudah ikonik dan populer di media sosial ini menjadi bagian dari kearifan lokal untuk sosialisasi protokol kesehatan. Moeldoko mengenakan kaos bertuliskan pesan khas Kartolo tersebut sebagai upaya sosialisasi penggunaan masker di Jawa Timur.
Sementara Cak Kartolo menjelaskan kata-kata tersebut biasanya digunakan untuk menasihati anak.
"Iku kata-katane Cak Basman, nuturi anake sing cengkal (Itu kalimat Pak Basman yang sulit menasihati anaknya)," ujar Cak Kartolo yang dikenal sebagai legenda ludruk dan komedian itu.
Selain bertemu Kartolo, Moeldoko juga bertemu dengan sejumlah pimpinan media di Jatim guna mendengar masukan tentang kondisi penanganan COVID-19 dari perspektif pimpinan media.
"Sekaligus saya juga ingin mendengar langsung bagaimana kondisi media-media di Jawa Timur," katanya.
Baca Juga: Guru SD dan SMP Terpapar Covid-19 di Surabaya Tinggi, Kini Jadi 393 Orang
Ketua PWI Jawa Timur Ainurrohim dalam pertemuan itu menyampaikan, pemerintah perlu melakukan pemberdayaan masyarakat di tingkat RT/RW.
Menurut Ainurrohim, pengurus RT/RW merupakan pihak yang paling mengetahui aspek sosial dan ekonomi di tingkat bawah.
"Jadi selayaknya, pemerintah juga memberikan apresiasi kepada mereka untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 secara dini," ujar Ketua PWI Jatim.
Di sisi bisnis media, beberapa pimpinan media massa yang hadir menyampaikan hampir semua media besar hingga kecil mengalami persoalan berat, mulai turunnya oplah, kenaikan distribusi, hingga omzet iklan yang turun hingga 50-70 persen lebih.
Moeldoko mengakui hal tersebut. Dia menyampaikan bahwa saat ini dibutuhkan pemberdayaan dan partisipasi publik yang kuat untuk menghadapi pandemi.
"Perlu upaya gotong-royong dan partisipasi penuh komunitas masyarakat. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, tidak akan sanggup bila sendirian," kata Moeldoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
Terkini
-
Fakta 8,5 Jam Pemeriksaan Khofifah oleh KPK: Gubernur Jatim Ungkap Rumitnya Alur Dana Hibah
-
Khofifah Hadiri Pemeriksaan KPK di Polda Jatim, Tegaskan Bukan Sebagai Tersangka
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran