SuaraJatim.id - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa saat ini, Matahari sudah memulai siklus barunya (Solar Cycle 25), merupakan penanda akan adanya peningkatan cuaca antariksa yang bisa berdampak pada teknologi di Bumi dan astronot di luar angkasa.
Penemuan ini akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa dunia siap menghadapi berbagai masalah dan komplikasi yang mungkin timbul, sebagai akibat dari perubahan cuaca antariksa, para ahli mengatakan.
Aktivitas Matahari berjalan dalam siklus kira-kira 11 tahun, dengan bintang bergerak secara teratur dari diam ke aktif dan kembali ke posisi diam.
Periode aktivitas tersebut dikenal sebagai cuaca Matahari, dan meskipun perubahannya telah diamati selama ratusan tahun, banyak proses dan efeknya yang sebagian besar belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Waspadalah! Siklus Baru Matahari Telah Dimulai
Meski begitu, para ilmuwan NASA menyebut bahwa perubahan cuaca Matahari dapat berdampak luas. Misalnya, astronot yang tidak dilindungi oleh medan magnet Bumi dapat terkena radiasi dalam jumlah yang berbahaya.
Selain itu, fenomena ini juga dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi teknologi komunikasi radio di Bumi.
Oleh sebab itu, para ahli telah menyarankan bahwa permulaan siklus baru Matahari harus menjadi peluang bagi manusia untuk membuat rencana untuk menghadapi kemungikinan yang terjadi di masa depan.
"Tidak ada cuaca buruk, hanya persiapan yang buruk. Cuaca luar angkasa memang seperti itu, dan tugas kita adalah mempersiapkan," kata Jake Bleacher, kepala Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia NASA, sebagaimana dikutip dari Independent, Jumat (18/9/2020).
Saat Matahari memasuki siklus barunya, hal itu dapat menyebabkan peristiwa mengerikan di permukaannya, seperti jilatan api Matahari, atau lontaran massa koronal.
Baca Juga: Pakai Masker Bikin Kulit Wajah Jadi Belang, Bagaimana Solusinya?
Berita Terkait
-
Misi ke Mars Terancam Gagal? Radiasi jadi Kendala Utama bagi Manusia
-
Ini Alasan Mengapa Bibir juga Butuh Perlindungan Sinar Matahari
-
Kolaborasi APR, DuniaTex, dan Matahari Gaungkan Fesyen Berkelanjutan di Jakarta Fashion Week 2025
-
Artemis III: Misi NASA ke Bulan dengan Baju Astronot Karya Prada
-
Cara Dapatkan Matahari Tak Terbatas di Plants vs Zombies, Auto Menang!
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Pemkot Surabaya Turun Tangan Dampingi Siswa SMAK Gloria yang Dipaksa Ivan Sugianto Menggonggong
-
Misteri Tewasnya Siswi MI Banyuwangi, Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
-
Pengamat Unair Soroti Undecided Voters Survei Litbang Kompas: 50 Persen Sudah Tentukan Pilihan
-
Pilgub Jatim Masih Dinamis, Hasil Survei Terus Bergerak
-
Foto Penangkapan Ivan Sugianto Viral, Warganet Sempat Curiga Ada yang Aneh