SuaraJatim.id - Penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung, disebut meningkatkan risiko kematian karena virus Corona Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menerbitkan penelitian ilmiah tentang risiko penyakit tidak menular terhadap Covid-19 baru-baru ini.
Dilansir VOA Indonesia, WHO mengatakan orang yang memiliki penyakit tidak menular bisa mengalami efek Covid-19 yang lebih parah dan berisiko lebih besar meninggal dunia.
Penyakit tidak menular telah menyebabkan lebih dari 40 juta orang meninggal di seluruh dunia dalam satu tahun.
Baca Juga: 2 Pegawai Positif Corona, Kantor Bappeda Bogor Ditutup dan WFH 1 Pekan
WHO mengatakan, 7 dari 10 kematian global disebabkan oleh penyakit jantung, kanker, diabetes, pernapasan dan penyakit tidak menular lainnya.
Dari jumlah tersebut, data menunjukkan 17 juta orang meninggal dini, sebagian besar antara umur 30 dan 70 tahun.
Sebagian besar kematian terjadi di negara berpendapatan rendah.
Kepala satuan tugas PBB bagian penyakit tidak menular, Nick Banatvala, mengatakan, penyakit tidak menular dan faktor risikonya, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi Covid-19, dan dapat berakibat buruk, termasuk pada anak muda.
Ia menambahkan, peneliatian akademik di beberapa negara menunjukkan besarnya masalah tersebut.
Baca Juga: Tower 5 Wisma Atlet Mulai Penuh Pasien Covid, Tower 4 Dibuka, Begini Isinya
"Sebuah studi di Perancis menunjukkan, Covid-19 kemungkinan berkembang parah tujuh kali lebih tinggi, pada pasien dengan obesitas. Perokok, satu setengah kali lebih mungkin mengalami komplikasi parah akibat Covid-19 dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Penderita diabetes memiliki kemungkinan dua hingga empat kali lebih besar, untuk mengalami gejala yang parah atau meninggal dunia akibat Covid-19," ujar Banatvala.
Banatvala menambahkan, studi lain telah menunjukkan hasil yang serupa bagi penderita penyakit paru-paru atau jantung kronis, kanker dan sebagainya.
"Secara keseluruhan, hampir seperempat populasi global diperkirakan memiliki kondisi medis mendasar, yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap Covid-19, dan sebagian besar dari kondisi ini, adalah penyakit tidak menular," papar Banatvala
Banatvala menyebut hal ini sebagai pandangan sempit. Ia mengatakan, sebuah studi WHO tahun 2018 menunjukkan, berinvestasi pada tindakan pencegahan untuk kesehatan yang hemat biaya, dapat menyelamatkan keuangan dan nyawa.
Ia menambahkan, studi ini menemukan, untuk setiap satu dolar atau setara dengan 14.700 rupiah yang dikeluarkan untuk tindakan pencegahan, akan ada pengembalian sebanyak tujuh dolar atau setara dengan 103 ribu rupiah, hingga tahun 2030.
Ia juga mengatakan, penggunaan inisiatif ini selama satu dekade ke depan dapat menyelamatkan nyawa dari 8,2 juta orang.
"Saya ingin mengingatkan Anda, bahwa 70 persen kematian global, disebabkan oleh penyakit tidak menular. Meskipun begitu, penyakit tidak menular (hanya) mendapat kurang dari dua persen bantuan pembangunan untuk kesehatan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Daftar Makanan Pencegah Sakit Jantung
-
PESBEVI Gelar Webinar Bahaya Komplikasi Kaki Diabetik, Wamenkes Dante Diminta Ini
-
Tak Cuma Gula, Nasi dan Tepung Juga Biang Keladi Diabetes? Ini Penjelasan Dokter
-
Penderita Diabetes Wajib Tahu! 8 Buah Ini Cocok Dikonsumsi
-
11 Langkah Sederhana untuk Mengurangi Konsumsi Gula
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya
-
Terungkap Korban Oknum Guru Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Lebih Banyak