SuaraJatim.id - Terhitung mulai Sabtu (26/9/2020), Situs Patakan di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan telah selesai melakukan ekskavasi tahap 4.
Meski begitu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan berencana akan kembali menggelar ekskavasi lanjutan.
Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan Mifta Alamuddin mengatakan ekskavasi lanjutan perlu dilakukan, karena masih banyak rahasia yang belum berhasil diungkap.
"Ke depan akan tetap ada (ekskavasi)," kata Alamuddin seperti dilansir Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com pada Senin (28/9/2020).
Baca Juga: Lubang Sumur di Situs Candi Patakan Disebut Jadi Bunker Raja Airlangga?
Tak hanya itu, dia juga mengemukakan, lanjutan ekskavasi diharapkan bisa dilakukan untuk menjadikan peninggalan Raja Airlangga tersebut menjadi destinasi wisata budaya.
"Sudah terlihat kecantikannya, sehingga sayang jika tidak diteruskan untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Tapi kita butuh akselerasi anggaran untuk mempercepat ekskavasi agar semakin cantik," ujarnya.
Alamuddin juga menilai, Situs Patakan memiliki potensi untuk dijadikan sebuah destinasi wisata. Hal itu terlihat saat proses ekskavasi tahap 4 yang mampu mengundang rasa penasaran warga di Kabupaten Lamongan.
"Setiap hari selama pelaksanaan ekskavasi ini memang banyak yang datang," kata Alamuddin.
Selain penasaran dengan bentuk bangunan, kata Alamuddin, pelajar maupun mahasiswa juga ingin tahu secara langsung bagaimana berjalannya proses ekskavasi yang dilakukan oleh para arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan tersebut.
Baca Juga: Kepala Kala yang Ditemukan di Tulungagung,Diperkirakan Bagian Dari Candi
"Mungkin kalau melihat dari pemberitaan kan cukup terbatas, jadi mereka datang langsung," tuturnya.
Seperti yang dilakukan oleh para santri dari Pondok Pesantren Karangasem, Kecamatan Paciran, yang datang ke lokasi Situs Patakan dengan didampingi guru pembimbingnya.
"Kami bersama-sama dengan para santri ini sengaja datang ke Situs Candi Patakan ini untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang keberadaan candi ini. Kami harapkan para santri bisa langsung mengeksplorasi dan mengapresiasi keberadaan situs ini," kata Agus Buchori, guru pembimbing Ponpes Karangasem.
Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho mengapresiasi yang dilakukan santri dan warga Lamongan. Di berharap, masyarakat bisa semakin menghargai semua peninggalan sejarah dan belajar sejarah.
"Kami bangga karena banyak masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa, yang datang ke sini untuk melihat langsung proses ekskavasi," katanya.
Seperti diketahui, setelah proses ekskavasi tahap 4, bentuk bangunan Situs Patakan mulai terlihat jelas, detail bangunan seperti relief juga bisa terlihat, meskipun sudah mulai aus dimakan usia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Gubernur Khofifah Terima Delegasi Mahasiswa Peking University Tiongkok: Promosikan Wisata Jatim
-
Jangan Kedip! 5 Link Saldo DANA Kaget Total Rp549.000 Siap Disambar, Rebutan Sekarang Juga!
-
7 Mitos Ayam Cemani yang Bikin Merinding: Dari Enteng Jodoh Hingga Tumbal Nyawa!
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya
-
Produksi Padi Tahun Ini Capai 9 Juta Ton GKP, Jatim Optimis Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional