SuaraJatim.id - Perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dikenal dengan Maulid Nabi Muhammad disambut gembira tiap tahunnya oleh umat Islam.
Bahkan, untuk merayakan hari kelahirannya, ada berbagai macam cara yang dilakukan umat Islam. Seperti agenda unik yang digelar di Desa Billapora Barat, Kecamatan Gandimg, Kabupaten Sumenep.
Warga menggelar program ngopi gratis dan makan gorengam gratis di 10 warung kopi yang telah ditunjuk selama dua hari, mulai Kamis hingga Jumat (29-30/10/2020).
Warung-warung kopi itu tersebar di tiga dusun, yakni Dusun Laok Songai, Dusun Opelan, dan Dusun Durbugan.
“Kami sengaja merayakan kelahiran junjungan kita semua, Nabi Muhammad SAW dengan sesuatu yang berkesan, dengan sesuatu yang berarti. Karena itu, kami memilih program ngopi gratis dan makan gorengan gratis, bagi semua warga yang datang kesini. Warga manapun. Tidak hanya warga desa ini,” kata Kepala Desa Billapora Barat Helmi seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com Jumat (30/10/2020).
Menurutnya, ngopi dan makan gorengan di warung-warung kopi bagi warganya nyaris menjadi sebuah budaya yang lekat setiap harinya.
Tetapi jangan membayangkan ngopi di desa ini seperti ngopinya anak-anak muda di kota yang berfasilitas full wifi.
Di desa ini, lanjut Helmi, yang ngopi di warung kopi justru para orang tua, baik laki-laki maupun perempuan.
Bahkan, waktu ngopinya pun bukan malam hingga dini hari menghabiskan waktu ala kafe, melainkan di pagi buta selepas Subuh.
“Jadi biasanya warga kami ini turun dari majid atau musholla, kemudian ngopi dan makan gorengan ke warung-warung kopi. Itu menjadi kebiasaan yang selalu dilakukam sebelum mereka pergi bertani,” papar Helmi.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Biasa Muncul Saat Perayaan Maulid Nabi di Indonesia
Menurutnya, menyimak obrolan di warung kopi menimbulkan keasyikan tersendiri. Apa yang muncul dalam obrolan masyarakat saat di warung kopi dinilai jujur tanpa rekayasa.
“Kalau mau serap aspirasi ya di warung kopi. Kalau di balai desa itu biasanya masyarakat sungkan mau ngomong blak-blakan. Nfomongnya diatur. Tidak bebas seperti di warung kopi ini,” ucapnya.
Selain itu, dia bersama jajaran perangkat desa punya keinginan untuk memberdayakan usaha kecil masyarakatnya. Termasuk warung kopi.
“Dengan ngopi dan makam gorengan gratis ini, kami berharap bisa menggeliatkan usaha kecil masyarakat. Sedangkan dana untuk ngopi dan makan gorengan gratis ini kami siapkan secara swadaya,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
4 Doa Perlindungan Agar Terhindar dari Musibah, Penting Diamalkan Setiap Hari!
-
Detik-detik Pria di Malang Bunuh dan Bakar Istri Siri Terungkap, Marah Ditolak Hubungan Intim!
-
Siapa Dewi Astutik? Gembong Narkoba Internasional Asal Ponorogo Ditangkap di Kamboja
-
Pemprov Jatim Diapresiasi Mendagri, Gubernur Khofifah: Lapangan Kerja Terbuka, TPT Turun Signifikan
-
Kronologi 3 Pekerja Bangunan Jatuh dari Ruko di Tulungagung, 1 Tewas dan 2 Patah Tulang!