SuaraJatim.id - Ketersediaan air bersih sangatlah penting bagi kehidupan Manusia. Namun banyak masyarakat masih sulit mengakses air bersih itu. Penyebabnya banyak, salah satunya pencemaran.
Oleh sebab itu, Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang filter air berbahan dasar tempurung kelapa.
Mengambil lokasi penelitian di Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, di mana masyarakat menemui masalah pencemaran air dan kesulitan dalam proses penyaringan atau filterisasi air.
Bagi masyarakat tersebut, air sumur merupakan tumpuan utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Saat musim kemarau tiba, air sumur menjadi payau dan membuat masyarakat beralih memanfaatkan aliran air dari Sungai Bengawan Solo.
Dosen Departemen Fisika ITS Linda Silvia MSi, penggagas program Abmas ini menuturkan, masih banyaknya endapan lumpur yang terbawa dari air sungai membuat masyarakat harus melakukan proses penyaringan terlebih dahulu.
Tak hanya itu, limbah pabrik dan limbah rumah tangga yang sengaja dibuang ke aliran Sungai Bengawan Solo menambah panjang rentetan masalah yang harus dihadapi demi mendapat air bersih.
"Masyarakat masih menggunakan sistem pengendapan sederhana, sehingga perlu waktu sampai 24 jam menunggu lumpur mengendap," ungkap Linda, Kamis (5/11/2020).
Hal itu tentunya cukup menyulitkan masyarakat, karena kebutuhan air bersih begitu banyak dan mendesak. Sehingga seringkali air yang masih mengandung endapan lumpur dan berwarna kecoklatan disalurkan begitu saja ke rumah warga.
Alumnus Departemen Fisika ITS tersebut kemudian berinisiatif membuat filter air yang lebih efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan air bersih ini. Ia memanfaatkan tempurung kelapa sebagai bahan dasar karbon aktif dalam filter air tersebut.
Baca Juga: Penantian 15 Tahun, Air Bersih Mengalir di Dumai Saat Momen Sumpah Pemuda
"Tempurung kelapa harganya murah, ketersediaannya di alam juga melimpah," jelasnya.
Bersama dengan empat dosen dari departemen yang sama, yakni Prof Dr Darminto MSc, Prof Agus Purwanto DSc, Dr Mochamad Zainuri MSc, dan Fahmi Astuti MSi PhD, Linda merancang filter air dengan sistem back wash.
"Sistem tersebut dipilih agar filter dapat digunakan untuk mencuci media filternya sendiri," jelas dosen yang aktif berkegiatan di Laboratorium Material Maju Departemen Fisika ITS tersebut.
Menurut Linda, media filter air yang digunakan terdiri dari kerikil, pasir silika, zeolit, serta karbon aktif dari tempurung kelapa. Filter tersebut juga dilengkapi dengan tandon air bersih, pipa, serta media filter tambahan.
Untuk menjaga kualitas air hasil penyaringan, seperangkat water quality tester juga disertakan dalam paket filter air hasil kolaborasi dosen dan sembilan mahasiswa Departemen Fisika ITS yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Diterangkan Linda, kualitas air dinilai berdasar jumlah zat padat terlarut atau total dissolved solid (TDS) dalam air, tingkat keasaman atau pH air, kandungan garam atau salinitas, daya hantar listrik atau elektro-konduktivitas, serta temperatur air.
Berita Terkait
-
Penantian 15 Tahun, Air Bersih Mengalir di Dumai Saat Momen Sumpah Pemuda
-
Bikin Riset Tentang Endapan Kapur, Film Najwa Raih Penghargaan Kemendikbud
-
Program Mizuiku Promosikan Kesadaran Pentingnya Air Bersih Kepada Anak
-
Sungai di Pulau Jawa Kritis, BNPB: Jadi Tempat Pembuangan Sampah Raksasa
-
Kenalkan, Ini Salah Satu Pelukis Spesialis Spanduk Pecel Lele Khas Lamongan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
HIV di Jatim Masih Tinggi, DPRD Minta Edukasi dan Deteksi Dini Diperluas
-
DPRD Jatim Tindak Gangguan Digital Sosial, dari Judi Online hingga Sound Horeg
-
7 Fakta Penting Jenderal Mallaby dan Detik Detik yang Memicu Pertempuran 10 November
-
Viral! SPPG Kencong Kediri Bagi-bagi Jumat Berkah dengan Tempel Uang di Tray MBG
-
OTT KPK: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan 6 Orang Lain Dibawa ke Jakarta