SuaraJatim.id - Kemarin, menjelang pemeriksaan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, tiba-tiba gaduh video seruan jihad yang ramai di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, nampak seseorang mengubah lafaz azan "Hayya Alas Sholah" menjadi "Hayya Alal Jihad". Dalam video tersebut tampak sekelompok orang sambil membawa spanduk bertuliskan, "Keluarga Besar PHB".
Mereka berkumpul tengah mendengarkan seseorang yang mengumandangkan azan di sebuah gang. Belakangan gang ini disebut-sebut berada di Petamburan, Jakarta Pusat, konon dekat markas FPI.
Seusai mengumandangkan kalimat "Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullah" yang kedua, muazin tersebut kemudian mengucapkan kalimat "Hayya Alal Jihad" sambil mengepalkan tangan ke atas.
Baca Juga: Polisi Bubarkan Massa Habib Rizieq yang Mengantar ke Polda Metro Jaya
Seruan jihad ini segera bikin gaduh publik. Sejumlah tokoh dan organisasi Islam segera mengkritik dan menolak seruan jihad ini. Berikut ini 4 tokoh yang mengkritik seruan jihad tersebut:
1. Habib Novel Anggap Hayya Alal Jihad Tak Berdasar
Pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh, Solo, Jawa Tengah, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus menilai azan berisi ajakan jihad yang beredar di media sosial tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Hal itu disampaikan oleh Habib Novel melalui kanal YouTube miliknya Habib Novel Alaydrus bertajuk 'Breaking News - Jangan Terprovokasi' pada Senin (30/11/2020).
"Azan seruan untuk salat diganti seruan untuk jihad, ini sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW," kata Habib Novel seperti dikutip Suara.com, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga: Tegas! Polisi akan Bubarkan Simpatisan Rizieq Jika Ngotot Berkerumun di PMJ
Tak hanya itu, azan berisi ajakan untuk melakukan jihad juga bertentangan dengan apa yang telah diajarkan oleh para habaib dan kyai selama ini.
Habib Novel mengaku selama seumur hidupnya ia belum pernah melihat ada seruan azan dengan menyisipkan ajakan jihad.
"Video yang memang aneh juga ya, seumur hidup saya belum pernah lihat ada orang azan kok kayak gitu," ungkap Habib Novel.
2. PBNU Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas meminta agar seluruh pihak untuk tidak terprovokasi. Robikin menjelaskan jihad dalam negara merdeka seperti Indonesia bisa dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional.
Maksudnya ialah mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Polisi Bubarkan Massa Habib Rizieq yang Mengantar ke Polda Metro Jaya
-
Tegas! Polisi akan Bubarkan Simpatisan Rizieq Jika Ngotot Berkerumun di PMJ
-
Hari Ini Diperiksa, Polisi Takut Tertular COVID-19 dari Habib Rizieq
-
Disebut akan Kawal Pemeriksaan Habib Rizieq Hari Ini, Ini Jawaban PA 212
-
Diperiksa Polisi Hari Ini, Habib Rizieq dan Menantu Wajib Jalani Tes Swab
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Yamaha Scorpio Z Terlahir Kembali: Harga Mulai Rp30 Juta, Mesin Seirit Supra X 125
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Tetap Sehat dan Terlindungi
- Pengamat Bola Internasional Blak-blakan Kualitas Mees Hilgers di Belanda: Bek Bagus tapi Dia...
Pilihan
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
-
Review Sunscreen Wardah UV Shield Acne Calming, Recommended buat Kulit Berjerawat
-
Erick Thohir Tambah Deputi di Kementerian BUMN, Buat Apa?
-
5 Rekomendasi Maskara Waterproof Terbaik, Bulu Mata Lentik nan Cantik
-
4 Manfaat Skincare Mengandung Salicylic Acid, Hilangkan Jerawat Bersihkan Kulit Berminyak
Terkini
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS
-
Wagub Jatim Gerilya Kawal Investasi dari Jepang Tanpa Bebani APBD