Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 01 Desember 2020 | 15:46 WIB
Lahar panas menerjang lokasi penambangan pasir di Lumajang (Antara)

"Saya lihat kondisi di rekam pos pantau, memang saat ini betul-betul reda, tapi kita tidak bisa memastikan apalah aktivitas ini dijamin reda. Karena pada tahun 1994, ada letusan lagi di dua hari berikutnya," katanya.

Menurut dia, petugas di pos pantau Gunung Semeru mengetahui benar kondisi secara alami Gunung Semeru, yang memang letusan kecil masih sering terjadi.

"Dan ini berbeda dari hari-hari biasanya. Selama 3 jam letusannya mengkhawatirkan kondisi sekitar, apalagi aliran lahar panas ke DAS sampai 11 kilometer," tutur Thoriq.

Sementara itu, terkait korban jiwa ia belum mendapat laporan, hanya peralatan tambang pasir yang dilaporkan tertimbun.

Baca Juga: Sebanyak 550 Warga Mengungsi Setelah Gunung Semeru Semburkan Awan Panas

Bupati Thoriq memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru di pos pantau Gunung Semeru, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, bersama Wakil Bupati Indah Amperawati, Kapolres Lumajang AKBP Deddy Foury Millewa, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Andi Andriyanto Wibowo, serta petugas dari BPBD setempat.

Load More