Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Stephanus Aranditio
Minggu, 13 Desember 2020 | 12:32 WIB
Imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab beserta rombongannya di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). [ANTARA/Fianda Sjofan Rasaat]

SuaraJatim.id - Imam besar Front Pembela Islam atau FPI, Habib Rizieq Shihab resmi ditahan usai 11 jam diperiksa di Polda Metro Jaya. Ia ditahan sebagai tersangka kasus kerumunan saat hajatan pernikahan putrinya beberapa waktu lalu.

Usai Rizieq Shihab ditahan, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengungkapkan, bahwa sedikitnya ada 37 orang mantan atau masih anggota terlibat aksi terorisme di Indonesia.

Menurut Benny, mereka bergabung dengan jaringan teroris seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Kami mencoba membuka data, kebetulan saya Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme di UI, saya buka datanya ada 37 anggota FPI atau dulunya anggota FPI yang gabung dengan JAD, MIT dan sebagainya yang terlibat aksi teror," kata Benny dalam diskusi crosscheck virtual, Minggu (13/12/2020).

Baca Juga: Anggota FPI Jadi Teroris, Pernah Lindungi Gembong Teroris Noordin M Top

Bahkan Benny menyebut, beberapa di antara mereka juga masih aktif terlibat aksi terorisme di berbagai tempat hingga menyembunyikan gembong teroris Noordin M Top.

"Ada yang akses ke senjata di Filipina Selatan, Aceh, ada yang melakukan pengeboman Polresta Cirebon, ada yang menyembunyikan Noordin M Top di Pekalongan, ada yang merakit bom dan sebagainya," ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa data ini bukan rekayasa. Sebab beberapa di antara mereka sudah diproses oleh pengadilan dan terbukti bersalah.

"Data-data ini memang belum banyak dipublikasikan ke media massa, ini sudah melalui proses hukum, sudah divonis pengadilan sehingga ini sahih sekali datanya," imbuh Benny.

Baca Juga: Terungkap! 37 Anggota FPI Jadi Teroris, Gabung ke JAD dan MIT

Load More