SuaraJatim.id - Sering kencing di malam hari mengganggu waktu tidur dan istirahat Anda? Jangan anggap remeh kondisi itu karena bisa jadi tanda-tanda gangguan nokturia.
Nokturia merupakan keinginan untuk kencing saat sedang tidur malam kemudian diikuti dengan keinginan untuk tidur kembali.
Survei dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 2020 ditemukan bahwa nokturia banyak dikeluhkan oleh orang berusia 51-70 tahun. Staf medis Departemen Urologi FKUI-RSCM dr. Harrina Erlianti Rahardjo. Sp.U(K). PhD., menyampaikan gangguan kencing tengah malam itu bisa diatasi dengan mengatur jumlah minum.
"Cobalah untuk biasakan lebih banyak minum saat pagi dan siang hari, tidak menjelang tidur," kata dokter Harrina dalam webinar 'Jangan Diamkan Nokturia dan Nokturnal Enuresis', Jumat (18/12/2020).
Baca Juga: Sering Terbangun Untuk Kencing Saat Tidur Malam? Waspada Gangguan Nokturia
Harrina menjelaskan bahwa tubuh manusia memerlukan cairan, dengan fungsi ginjal yang baik, cukup dua liter selama 24 jam. Beberapa penelitian bahkan menyebut kalau lansia di atas 60 tahu cukup dengan asupan air 1500 mililiter.
Agar asupan cairan selama 24 jam bisa tercukupi tapi tidak memunculkan gangguan nokturia, Harrina menyarankan untuk berusaha lebih banyak minum saat pagi sampai sore hari.
"Minum 80 persen dari 2 liter tersebut. Di atas jam 6 sore minum 20 persen. Satu jam sebelum tidur sudah tidak minum lagi," sarannya.
Pilihan cairan yang terbaik tentu air mineral. Dokter Harrina juga mengingatkan untuk sebaiknya hindari asupan alkohol dan kafein yang membuat kantung kemih banyak menerima urin dari ginjal.
Selain itu, latihan fisik otot panggul juga berguna untuk orang yang memiliki kantung kemih over aktif agar bisa menahan sehingga saat malam tidak sering buang air kecil.
Baca Juga: Campur Air Kencing dan Darah Mens ke Makanan, Cewek Bernama Ola Dibekuk
Jika sudah pada tahap mengonsumsi obat, Harrina menegaskan harus dengan resep dokter.
Penyakit penyerta seperti jantung, tekanan darah, obesitas, dan diabetes juga bisa sebabkan nokturia.
Dokter Harrina mengatakan, jika hal itu terjadi maka penyakit penyerta itu perlu diobati terlebih dahulu untuk juga bisa diatasi gangguan nokturia.
Berita Terkait
-
Kencing di Lorong Pesawat, Penumpang Ryanair Langsung Diciduk Polisi Spanyol
-
Hukum Kencing Sambil Berdiri, Dilarangkah?
-
9 Gejala Anak Terkena Diabetes Tipe 2, Salah Satunya Bila Kulit Menghitam Segera Konsultasikan ke Dokter
-
Tak Ada Toilet Layak Saat Syuting, Dion Wiyoko Suka Pilih Tahan Buang Air Kecil
-
InsyaAllah Mabrur Eps. 3: Jamaah Haji Indonesia Banyak yang Menahan Kencing?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir