Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 24 Desember 2020 | 09:25 WIB
Ilustrasi Densus 88. [Antara/Rony Muharrman]

"Tidak punya tetangga, jarang komunikasi tapi setahu saya tiap hari di rumah. Tiap hari ke masjid sebelah, sholat jamaah di situ. Selain kantor juga rumah. Masalah itu kurang tahu, saya jarang komunikasi (pekerjaan). Kumpulan RT ya ikut, orang e biasa saja. Tidak aneh, biasa," ujarnya

Ketua RT menambahkan, terduga teroris tersebut menikah dengan warganya belum dikaruniai keturunan. Terduga teroris merupakan suami kedua NA.

NA sendiri dikaruniai empat anak dari suami pertama yang telah meninggal, namun anak pertamanya sudah menikah dan tidak tinggal bersamanya.

"Nikah sama NA belum punya keturunan. Ini anak dari suami pertama, HAB suami kedua. Empat orang anak dari suami pertamanya, satu sudah berkeluarga tidak tinggal di sana. Suami pertamanya meninggal, saya sendiri tidak tahu ada penangkapan. Katanya ya satu orang, baru tahu saat Pak Lurah minta KK," katanya.

Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris 'Kearab-araban' di Mojokerto

Load More