SuaraJatim.id - Masyarakat diminta diet plastik dan tidak membuang limbah plastik sekali pakai di sungai Bengawan Solo dan Brantas. Dua aliran air sungai ini bermuara di wilayah laut Jawa Timur.
Apalagi hasil riset Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecoton bersama komunitas mahasiswa menemukan fakta kalau mikroplastik, serpihan atau remah-remah plastik berukuran < 5mm hingga 0,3 mm sudah mencemari air sungai Brantas, Bengawan Solo dan Kali Surabaya.
Kemudian temuan lain, biota laut di pesisir Jawa Timur kini juga sudah tercemar mikroplastik ini. Mikroplastik ditemukan dalam air laut, biota laut (ikan, udang dan kerang) dan garam di pesisir Surabaya, Gresik dan Lamongan.
Temuan mikroplastik dalam ekosistem perairan dan biota di dorong oleh banyaknya sampah plastik yang masuk ke dalam perairan.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Plasenta Manusia
Manajer Kampanye Ecoton Tonis Afrianto, mengatakan pihaknya terus mengampanyekan agar ada regulasi pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di kota-kota atau kabupaten yang dilewati sungai Brantas dan Bengawan Solo.
"Dan Produsen harus consumer good harus didorong untuk menyediakan container khusus sachet plastik yang tidak bisa didaurulang, jika tidak dilakukan maka pesisir Utara Jawa akan tergerus oleh mikroplastik," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, media jejaring suara.com, Selasa (5/12/2021).
Tonis mengungkapkan, dari hasil kajiannya plastik mengandung 7 bahan berbahaya, setiap hari manusia mengkonsumsi hampir 1 gram plastik yang berasal dari air, makanan dan udara yang dihirup.
"Maka kita harus menghentikan perilaku makan plastik," ucapnya.
Temuan mikroplastik dalam ekosistem perairan dan biota disebabkan banyaknya sampah plastik yang masuk kedalam perairan. Kondisi ini dipicu tidak tersedianya sarana pengelolaan sampah pada tingkat desa.
Baca Juga: Mikroplastik Ditemukan di Plasenta, Dokter: Ini Seperti Bayi Cyborg
"Salah satu sarana yang dibutuhkan saat ini adalah keberadaan tempat sampah dan tempat sampah sementara pada tingkat desa," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
-
KPK Sebut Penggeledahan Rumah La Nyalla Berkaitan dengan Jabatannya saat Menjadi Ketua KONI Jatim
-
Mensos Gus Ipul Tinjau Lokasi Sekolah Rakyat di Mojokerto, Siap Tampung Siswa SMP
-
Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani