
SuaraJatim.id - Total sebanyak 74 kantong berisi potongan tubuh korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu empat hari lalu sudah dievakuasi.
Selain itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang melakukan evakuasi juga mendapat tambahan 16 kantong berisi puing-puing pecahan pesawat dalam operasi SAR (search and rescue) hingga Senin (11/01/2021) malam sekitar pukul 22.05 WIB.
"Yang berarti kita sudah menemukan total sebanyak sampai 74 kantong jenazah," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin malam.
Untuk bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke Disaster victim investigation (DVI). Sementara untuk material pesawat kami serahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Baca Juga: Kamar Kos Rp21 Juta per Bulan Viral dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan satu kantong dari KRI Tjiptadi.
Seluruh obyek pencarian tersebut merupakan hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.
Adapun jumlah personel yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3818 orang. Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulance.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Baca Juga: Hujan Diprediksi Akan Mewarnai Pencarian Sriwijaya Air Hari Ini
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berita Terkait
-
Kamar Kos Rp21 Juta per Bulan Viral dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
-
Hujan Diprediksi Akan Mewarnai Pencarian Sriwijaya Air Hari Ini
-
Analisa Kapten Vincent Penyebab Sriwijaya Air Jatuh, Singgung Petir
-
Produk Iklan di Bela Sungkawa Sriwijaya Air, Netizen: Gobloknya Kebangetan
-
2 Pekan Sebelum Tragedi SJ 182, Foto Keluarga Isti Jatuh, Pertanda Buruk?
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp900 Ribuan Terbaik Mei 2025: Spek Ciamik dan Memori Lega!
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Snapdragon 7 Gen 3 Terbaik, Chipset Kekinian yang Super Gahar!
-
Orang Tua di Sumsel Bawa Anak Pemakai Sabu ke Barak Dedi Mulyadi, BNN: Cara Ini Salah!
-
BYD Bantah Tudingan Sedang Alami Krisis: Kami Lebih Kuat dari Merek Otomotif Jepang dan Barat
-
Erick Thohir: Timnas Indonesia Punya 'Lapisan Emas', Absennya 5 Pemain Bukan Masalah
-
Erick Thohir Blak-blakan Ungkap Kondisi Kevin Diks
Terkini
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS