
SuaraJatim.id - Indonesia dilalui banyak patahan sesar aktif di dalam perut bumi. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kali kasus gempa yang terjadi. Kasus terakhir gempa berkekuatan 6,2 skala richter di Majene dan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Amien Widodo, mengatakan Kabupaten Majene dan Mamuju berada di zona patahan, tempat terjadinya tegangan di dalam perut bumi yang dapat mengakibatkan pergeseran atau sesar.
Menurut Amin, patahan sesar ini sebenarnya juga ada di Provinsi Jatim. Dalam laporan Pusat Gempa Nasional 2017 disebutkan bahwa banyak kota di Indonesia dilewati oleh sesar aktif yang berpotensi mendorong terjadinya gempa.
Laporan yang tersaji dalam bentuk peta bahaya gempa itu menunjukkan potensi gempa akibat sesar aktif juga tidak sedikit di Jatim. Di antaranya ada sesar Wonorejo di Kabupaten Banyuwangi, sesar Probolinggo di Kabupaten Probolinggo, dan sesar Pasuruan di Kabupaten Pasuruan.
Baca Juga: Korban Gempa Bumi Mamuju Bongkar Reruntuhan Rumah demi Dapat Bantuan
"Kota Surabaya bahkan dilewati oleh dua sesar yang berbeda, yaitu sesar Surabaya dan sesar Waru," katanya terkait persebaran sesar di Surabaya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (19/01/2021).
Keberadaan sesar Waru memanjang dari Gresik, melewati Mojokerto, Jombang, Nganjuk, hingga Saradan. Sesar-sesar ini masih aktif dan mengalami pergerakan setiap tahunnya rata-rata sejauh 0,05 milimeter.
Maka sudah sepatutnya, kata Amien, kita mewaspadai terjadinya gempa dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi.
Sebelum tak terkendali, lanjutnya, Pemprov Jatim dan terkhusus Pemerintah Pemkot Surabaya seharusnya telah menyiapkan langkah antisipasi.
Amien menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan asesmen ancaman gempa. Asesmen kerentanan bangunan dan kerentanan tanah, serta asesmen kapasitas masyarakat.
Baca Juga: Update Gempa Sulbar Senin (18/1): 84 Meninggal Dunia, 18 Orang Selamat
"Bila kawasan tersebut mempunyai kondisi tanah yang buruk dan bangunan yang kurang kokoh, maka bisa dikategorikan kawasan berisiko tinggi," tuturnya memberikan permisalan.
Sebaliknya, apabila kondisi lapisan tanahnya kuat dan bangunan pun berdiri kokoh, maka kawasan dapat masuk dalam klasifikasi kawasan berisiko kecil.
Berdasarkan peta zonasi kawasan dengan tingkat risiko yang rendah hingga tinggi ini, dapat dibuat dan dijadikan acuan mitigasi.
Setiap kawasan akan sangat mungkin memiliki arahan mitigasi yang berbeda, sesuai dengan levelisasi itu. Baik itu arahan mitigasi struktural, maupun arahan mitigasi nonstruktural, keduanya sama-sama penting dan perlu untuk diedukasikan kepada masyarakat.
Pada dasarnya, bencana alam tidak akan menimbulkan korban jiwa jika terjadi di kawasan tak berpenduduk. Namun, bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk menghindari kerugian yang besar di kawasan padat penduduk.
"Maka, mari kenali bencana. Kita kenal dengan bencana, kita selamat," pesannya.
Berita Terkait
-
Korban Gempa Bumi Mamuju Bongkar Reruntuhan Rumah demi Dapat Bantuan
-
Update Gempa Sulbar Senin (18/1): 84 Meninggal Dunia, 18 Orang Selamat
-
Sore Ini, Gempa Bumi Kembali Guncang Majene dan Mamuju
-
Ratusan Perantau Minang Jadi Korban Gempa Sulbar, Kini Tidur di Pengungsian
-
Doa Saat Gempa dan untuk Orang yang Terkena Musibah
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
Terkini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI