SuaraJatim.id - Gara-gara ABPD Kabupaten Jember Jawa Timur (Jatim) terlambat dan tidak segera dieksekusi, truk pengangkut sampah terancam tidak bisa beroperasi.
Hal ini kemudian mendorong Gerakan Reformasi Jember (GRJ), sebuah kelompok masyarakat yang disebut-sebut oposisi terhadap kebijakan Bupati Faida saweran dana untuk membantu operasional truk pengangkut sampah.
Sebelumnya, truk pengangkut sampah di Jember terancam tidak bisa beroperasi akhir pekan ini gara-gara masalah biaya dari APBD yang tidak bisa dieksekusi.
Oleh sebab itu GRJ mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyerahkan uang bantuan operasional bagi truk pengangkut sampah keliling.
"Besarnya Rp 513 ribu, dari hasil kolektivitas masyarakat untuk berpartisipasi mengatasi masalah sampah. Kami berupaya membantu pembiayaan solar, karena katanya tidak bisa beroperasi karena kekurangan solar," kata Samsul, seperti dikutip dari beritajatim.com--jejaring media suara.com, Rabu (20/1/2021).
Samsul berharap bantuan tersebut bisa memicu kelompok masyarakat lain untuk membantu DLH membiayai truk angkutan sampah agar tak terhenti.
"Karena masalah sampah ini berkaitan dengan kebersihan, kesehatan, etika, dan estetika. Ini yang bisa kami lakukan untuk kebaikan Jember," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jember Arismaya Parahita berterima kasih kepada masyarakat yang selama ini sudah membantu DLH untuk membiayai operasional truk pengangkut sampah.
"Saweran terbanyak dari para sopir yang mengakses langsung partisipasi masyarakat atau dari gerobak sampah," katanya.
Baca Juga: 7 Hari Direndam Banjir, Begini Kondisi Terakhir Kabupaten Jember
Arismaya mengatakan, situasi di lapangan agak berat.
"Diperkirakan maksimal Sabtu (23/1/2021) ini kami betul-betul tidak mampu lagi tanpa ada eksekusi APBD maupun bantuan masyarakat," katanya.
Masalah keterlambatan APBD Jember 2021 ini juga berimbas ke banyak lini. Sebelumnya, gara-gara masalah tersebut sebanyak 19 ribu ASN dan tenaga honorer di sana juga terlambat gajian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak