SuaraJatim.id - Awal 2021 ini beberapa kali kasus dentuman menggemparkan publik tanah air. Dari enam peristiwa itu, tiga diantaranya muncul di Jawa Timur (Jatim).
Suara dentuman ini seolah menjadi semacam fenomena sendiri. Dentuman di Bali, Banyuwangi, Malang dan Surabaya beberapa waktu lalu betul-betul menggegerkan publik.
Berikut ini enam peristiwa dentuman yang menggegerkan publik di awal Tahun 2021 ini, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com:
Suara Dentuman di Bali
Baca Juga: Pakar Geofisika Ini Sebut Suara Dentuman di Malang Ulah Manusia
Ini terjadi pada Minggu 24 Januari 2021. Suara dentuman terdengar sekitar pukul 11.00 WITA. Menurut warga yang mendengar, dentuman mengeluarkan bunyi cukup keras sebanyak satu kali. Suara misterius itu menjadi viral di media sosial, dan menjadi pembahasan di warganet.
Merespons kejadian itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut dalam rilisnya, Senin (25/1/2021) bahwa ada kemungkinan kejadian benda jatuh antariksa.
Kejadian yang dimaksud oleh LAPAN, yang terjadi pada 24 Januari 2021 sekitar pukul 11.00 WITA. Dimana warga Buleleng, Bali, melaporkan adanya jejak cahaya di langit serta terdengar suara dentuman.
Sementara Stasiun BMKG di Singaraja, Bali, mendeteksi anomali getaran selama sekitar 20 detik mulai pukul 10.27 WITA. "Getaran tersebut memiliki intensitas sekitar 1,1 magnitudo."
Pandangan terhadap informasi suara dentuman di Buleleng, Bali juga disampaikan astronom yang juga peneliti madya LAPAN, Rhorom Priyatikanto. Ia mengatakan sistem pemantauan orbit.sains.lapan.go.id tidak menunjukkan adanya benda artifisial atau sampah antariksa yang diperkirakan melintas rendah atau jatuh di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Warga Pandeglang Dengar Dentuman Misterius: Suara Kencang dari Laut
Dentuman di Banyuwangi
Setelah dentuman di Bali, selang sehari kemudian giliran pengakuan warga Banyuwangi Jawa Timur. Warga di sana juga mengaku mendengar dentuman keras dari arah yang tidak tentu. Dentuman ini sangat keras. Masyarakat heboh, ada yang menduga sumber suara berasal dari Gunung Raung yang statusnya kini naik menjadi Level II Waspada.
Diungkapkan Nur Wahid Azis misalnya. Warga Desa Jambewangi Kecamatan Sempu ini mengaku mendengar suara dentuman atau ledakan sekitar pukul 09.30 WIB. Warga yang bermukim tak jauh dari Gunung Raung ini melanjutkan, bahwa suara yang didengarnya kemarin mirip dengan suara gemuruh Gunung Raung, tepatnya saat erupsi 2015 silam.
Dentuman di Majene
Suara dentuman kembali terdengar di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Selasa 26 Januari 2021. Warga di Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Majene melaporkan suara dentuman yang diduga berasal dari dasar laut.
Warga mendengar suara dentuman sebanyak dua kali. Pertama pada sekitar pukul 09.00 WITA. Kedua, terdengar pada sekitar pukul 18.00 WITA. Suara dentuman itu sempat membuat warga panik, dan mengungsi ke tempat lebih tinggi.
"Iya, memang betul itu ada suara dentuman kayak suara ban pecah dan suara gemuruh dari dalam tanah. Jadi warga pada panik dan lari ke atas gunung mengungsi," kata Masri, Kepala Desa Maliaya, dikutip kumparan.
Selang dua hari dari kejadian di Majene, muncul suara dentuman di wilayah Lampung. Warga di Tanggamus, Lampung Utaram, dan Pringsewu mendengar suara dentuman pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Pihak BMKG merespons dengan menyatakan bahwa suara dentuman bukan disebabkan oleh aktivitas kegempaan.
"Terkait suara dentuman dan getaran di wilayah Tanggamus, Lampung Utara, Pringsewu bahwa jam 10-an tadi, alat kami tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi tersebut," demikian BMKG Lampung menyampaikan melalui akun Instagram @infobmkglampung.
Dentuman di Surabaya
Pada Sabtu 30 Januari 2021, suara dentuman terdengar di Surabaya, Jawa Timur. Dentuman sebanyak tiga kali terdengar oleh warga di pusat kota dan bagian utara.
Kali ini diketahui dentuman berasal dari acara penerimaan taruna-taruni AAL (Akademi Angkatan Laut). "Benar. Itu suara dentuman dari tradisi tahunan penyambutan penerimaan taruna-taruni AAL," ujar Kabag Ops Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kompol Eko Nur Wahyudion.
Dentuman di Sukabumi
Masih di waktu yang sama, Sabtu (30/1/2021) terdengar suara dentuman di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Suara dentuman yang terjadi malam hari sekitar pukul 19.00 WIB itu, disertai gemuruh. Warga merasakan getaran sebanyak dua kali.
Menanggapi informasi tentang dentuman itu, BMKG menyatakan pihaknya menangkap tanda terkait fenomena tersebut.
Menurut keterangan Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) Daryono, beberapa sensor seismik milik BMKG menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat muncul suara dentuman itu.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan adanya suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman," kata Daryono.
Ia menjelaskan, anomali seismik itu terlihat sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi). Dari sensor yang ditangkap, bentuk gelombang suara dentuman (waveform) seismiknya mirip rekaman saat longsoran atau gerakan tanah terjadi.
Daryono menambahkan,fenomena gerakan tanah kerap menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar. Namun, kejadian suara dentuman itu masih memerlukan verifikasi lebih lanjut. Termasuk untuk mencari lokasi asal suara.
Dentuman di Malang
Ini peristiwa terakhir. Suara dentuman berkali-kali muncul di Malang, Jawa Timur pada Selasa 2 Febaruari 2021 malam. Dentuman disebut-sebut sebanyak 30 kali dan berlangsung selama empat jam.
Dentuman muncul pertama kali sekitar pukul 23.00 WIB hingga Rabu (3/2/2021) dini hari. Dentuman semakin mengecil frekuensi suaranya menjelang subuh. Bahkan sampai sekarang, menurut pengakuan warga dentuman masih terdengar bergemuruh.
Pihak BMKG memastikan tidak ada aktivitas kegempaan yang mengarah kepada terjadi suara dentuman misterius yang terjadi di Malang. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, Mamuri, menjelaskan, dari catatan sensor BMKG di wilayah Malang, Tretes, dan Gedangan tidak menunjukkan peningkatan aktivitas gempa pada rentang waktu pukul 24.00 WIB hingga 03.00 WIB.
"Demikian pula dari data aktivitas sambaran petir juga tidak menunjukkan anomali peningkatan," katanya, Rabu (3/2/2021).
Masih dari BMKG, menurut laporan dari Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, tidak ada anomali seismik.
"Untuk teman-teman di Malang yang melaporkan pada pukul 00.50 WIB – 1.18 WIB dan pukul 03.00 WIB – 03.22 WIB mendengar suara dentuman misterius, ini catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik," cuitnya di akun twitter @DaryonoBMKG.
Berita Terkait
-
Dentuman Misterius di Sumenep Diduga Berasal dari Getaran Gempa Swarm, Apa Itu?
-
Menyingkap Misteri Suara Dentuman di Sumenep, Jadi Perdebatan Para Ahli
-
Bunyi Misterius dalam Bumi di Daerah Sumenep Bikin Warga Ketakutan
-
Rekam Dentuman Misterius Sumenep, Ini Cara Kerja Seismograf yang Dipasang BMKG Pasuruan
-
Merinding, Suara Dentuman Bawah Tanah di Sumenep Viral: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif