"Iya, memang betul itu ada suara dentuman kayak suara ban pecah dan suara gemuruh dari dalam tanah. Jadi warga pada panik dan lari ke atas gunung mengungsi," kata Masri, Kepala Desa Maliaya, dikutip kumparan.
Selang dua hari dari kejadian di Majene, muncul suara dentuman di wilayah Lampung. Warga di Tanggamus, Lampung Utaram, dan Pringsewu mendengar suara dentuman pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Pihak BMKG merespons dengan menyatakan bahwa suara dentuman bukan disebabkan oleh aktivitas kegempaan.
"Terkait suara dentuman dan getaran di wilayah Tanggamus, Lampung Utara, Pringsewu bahwa jam 10-an tadi, alat kami tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi tersebut," demikian BMKG Lampung menyampaikan melalui akun Instagram @infobmkglampung.
Dentuman di Surabaya
Pada Sabtu 30 Januari 2021, suara dentuman terdengar di Surabaya, Jawa Timur. Dentuman sebanyak tiga kali terdengar oleh warga di pusat kota dan bagian utara.
Kali ini diketahui dentuman berasal dari acara penerimaan taruna-taruni AAL (Akademi Angkatan Laut). "Benar. Itu suara dentuman dari tradisi tahunan penyambutan penerimaan taruna-taruni AAL," ujar Kabag Ops Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kompol Eko Nur Wahyudion.
Dentuman di Sukabumi
Baca Juga: Pakar Geofisika Ini Sebut Suara Dentuman di Malang Ulah Manusia
Masih di waktu yang sama, Sabtu (30/1/2021) terdengar suara dentuman di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Suara dentuman yang terjadi malam hari sekitar pukul 19.00 WIB itu, disertai gemuruh. Warga merasakan getaran sebanyak dua kali.
Menanggapi informasi tentang dentuman itu, BMKG menyatakan pihaknya menangkap tanda terkait fenomena tersebut.
Menurut keterangan Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) Daryono, beberapa sensor seismik milik BMKG menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat muncul suara dentuman itu.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan adanya suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman," kata Daryono.
Ia menjelaskan, anomali seismik itu terlihat sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi). Dari sensor yang ditangkap, bentuk gelombang suara dentuman (waveform) seismiknya mirip rekaman saat longsoran atau gerakan tanah terjadi.
Daryono menambahkan,fenomena gerakan tanah kerap menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar. Namun, kejadian suara dentuman itu masih memerlukan verifikasi lebih lanjut. Termasuk untuk mencari lokasi asal suara.
Tag
Berita Terkait
-
Pakar Geofisika Ini Sebut Suara Dentuman di Malang Ulah Manusia
-
Warga Pandeglang Dengar Dentuman Misterius: Suara Kencang dari Laut
-
Geger! Dentuman Misterius Tengah Malam Terdengar di Pandeglang Banten
-
BPBD Pastikan Gunung Semeru Bukan Sumber Suara Dentuman di Malang
-
Suara Dentuman Misterius, Polres Malang : Tidak Ada Latihan Perang
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak
-
Angin Kencang Terjang Lumajang, 4 Rumah Rusak Berat