SuaraJatim.id - Mukarram Bin Sabirin, narapidana teroris (Napiter) yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, hari ini mengucapkan ikrar setia kepada NKRI.
Pengucapan ikrar tersebut dipimpin langsung oleh Kalapas Kelas I Surabaya di Porong, Gun Gun Gunawan. Sebelum menyatakan ikrarnya, Mukarram menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Di hadapan para saksi pria tersebut terlihat menyatakan ikrar dari lubuk hati yang paling dalam. Setelah membaca ia kemudian membubuhkan tanda tangan pada naskah bermaterai sebagai bukti ikrar setia kepada NKRI.
Mukarram sendiri merupakan napiter yang pernah menjadi anggota JAD Indonesia, bahkan dia juga pernah menjadi anggota ISIS. Pria asal Aceh ini ditangkap oleh Densus 88 anti teror di Thailand saat akan melakukan jihad ke Suriah.
Baca Juga: Beli Segelas Kopi, Perempuan Muslim Ini Malah Dituding Anggota Teroris
Dia pun pernah divonis 3,8 tahun dan ditahan di Lapas Cikeas akhirnya dipindah ke Lapas Porong pada 2019.
Gun Gun mengatakan, apa yang dilakukan Mukarram adalah hal yang baik. Dengan hati nuraninya ia meminta ingin berikar dan menjadi warga negara yang baik. Serta berjanji akan setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kami sering melakukan pendekatan terhadap napiter yang ada di Lapas Porong. Mereka saya anggap sebagai keluarga besar kami di Lapas Porong," kata Gun Gun di Lapas Porong, Kamis (25/2/2021).
Gun Gun menjelaskan, meski pendekatan tidak mudah, namun pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin dengan cara humanis terhadap sejumlah napiter yang menempati Lapas Porong. Dari 9 napiter yang ditahan sudah ada 7 napiter yang menyatakan ikrar terhadap NKRI.
"Dalam waktu dekat InsyaAllah yang belum berikrar akan menyatakan ikrarnya ke NKRI," jelas Gun Gun.
Baca Juga: Rencana Joe Biden Tutup Penjara Guantanamo Disambut Positif dan Tanda Tanya
Sementara itu, Mukarram mengatakan bahwa dirinya berjanji untuk setia kepada NKRI. Dan akan melindungi segenap tanah air Indonesia, dari segala tindakan-tindakan aksi terorisme yang dapat memecah belah persatuan Indonesia.
Berita Terkait
-
Titik Nadir Gaza? UNRWA: Tak Ada Lagi Harapan, Pasokan Kemanusiaan Kritis
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
Cek Fakta: Penghancuran Masjid Tempat Teroris Menyusun Rencana
-
Waspada! BNPT Ungkap Keresahan Sosial Jadi Celah Rekrutmen Teroris
-
Siapa Ali Imron? Napi Teroris, Guru Ngaji Tio Pakusadewo di Penjara: Dia Mengenalkan Kembali Saya dengan Huruf Al-Quran!
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi