SuaraJatim.id - Polusi udara memang menjadi problem serius kota-kota besar di dunia. Padahal, polusi ini menyebabkan persoalan serius pula bagi kesehatan tubuh manusia dan banyak hal lainnya.
Ada sebuah klaim mengejutkan datang dari seorang ilmuan lingkungan dari Fakultas Kedokteran Ichhn di Gunung Sinai, New York City. Ternyata salah satu dampak serius polusi bisa menyebabkan ukuran penis mengecil.
Menurut dia, bahan kimia ftalat yang sering digunakan untuk membuat plastik lebih menekan tingkat kesuburan dan menyebabkan malformasi genital.
Ilmuan ini bernama Shanna Swan. Profesor kedokteran lingkungan dan kesehatan masyarakat itu mengaku telah mendata risiko masalah kesehatan dari polusi udara melalui bukunya "Count Down".
Ia berpendapat bahwa saat ini lebih banyak bayi yang dilahirkan dengan penis berukuran kecil. Demikian dikutip dari suara.com, jejaring media SuaraJatim.id.
Penelitian Swan ini melibatkan tikus dan menemukan bahwa janin tikus yang terpapar bahan kimia tersebut lebih mungkin memiliki ukuran alat kelamin yang kecil.
Kemudian dilansir dari Fox News, Swan menemukan bahwa janin laki-laki yang terpapar ftalat mengakibatkan penurunan jarak anogenital, yakni kondisi yang terkait dengan ukuran panjang penis.
Temuan lain yang dikutip dalam buku Swan, termasuk klaim bahwa tingkat sperma di antara pria yang sering terpapar polusi menurun lebih dari 50 persen. Temuan ini berdasarkan ratusan penelitian yang melibatkan hampir 45 ribu pria sehat.
Klaim tersebut tidak terlalu mengejutkan. Karena, ilmuwan sebelumnya menyatakan paparan bahan kimia tersebut bisa membahayakan kesuburan, kesehatan bayi, mengganggu perkembangan hormon dan merusak materi genetik dalam sperma.
Baca Juga: Polusi Udara Bisa Sebabkan Ukuran Penis Kecil, Ini Klaim Ilmuwan!
Ftalat telah dilarang di banyak mainan anak-anak karena risiko kesehatannya. Bahan kimia ini juga biasa ditemukan di peralatan manufaktur dan memiliki pijakan yang kuat dalam rantai pasokan di luar industri makanan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mengatakan ftalat bisa ditemukan dalam produk personal hygiene, makeup, kemasan plastik dan banyak lagi.
Berita Terkait
-
Polusi Udara Bisa Sebabkan Ukuran Penis Kecil, Ini Klaim Ilmuwan!
-
Polusi Bisa Bikin Penis Menyusut, Turunkan Jumlah Sperma dan Libido
-
Tuduh Selingkuh, Istri di Uganda Gigit Kemaluan Suami hingga "Mati"
-
Asifa Gigit Kemaluan Suami Sampai Putus karena Bobo dengan Istri Muda
-
Heboh Wanita Gigit Kelamin Suami, Gegara Pilih Tidur di Rumah Istri Muda
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Era Tantiem Bancakan Komisaris BUMN Berakhir Pada Surat Edaran Danantara?
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaru Agustus 2025
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
-
Pembuktian Justin Hubner dan Pelampiasan Dean James, Dua Bek Timnas Indonesia Bentrok di Eredivise
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Pemerintah Jadi Mesin Utama Pendorong Pertumbuhan
Terkini
-
Mobil Listrik Premium Bikin Daerah Teriak, Potensi PAD Tergerus
-
Peringatan HUT RI Berubah Duka: Seorang Ibu Meninggal di Acara Sound Horeg, Salah Siapa?
-
Geger! Warga Temukan Jasad Bayi Dikubur di Samping Rumah di Tulungagung
-
Tembus Pasar Amerika, Batik Madura UMKM Binaan Bank Mandiri Naik Kelas ke Panggung Global
-
PPATK Blokir Rekening Pasif, BRI Tegaskan Perlindungan Nasabah