SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta rehabilitasi masjid menjadi prioritas usai terjadinya gempa bumi yang berpusat di wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB.
"Gempa berdampak pada rusaknya sebagian rumah ibadah, termasuk masjid dan musala. Segerakan dilakukan penyelesaiannya karena Senin (12/4) sudah tarawih," ujarnya usai rapat koordinasi membahas penanganan gempa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (10/4) malam.
Menurut dia, di awal Ramadan 1442 Hijriah, masyarakat Muslim di Jatim sangat membutuhkan masjid untuk beribadah. Karena itu, bangunan masjid yang rusak harus segera dibenahi.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim hingga Sabtu malam (10/4), tempat ibadah yang mengalami kerusakan yakni di Kabupaten Malang sebanyak 14 unit, Masjid Baiturohman Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, dua unit masjid di Kabupaten Blitar, dan satu unit masjid di lingkungan BTN Gedog di Kota Blitar.
Kemudian, satu unit masjid di Kabupaten Probolinggo, satu unit masjid dan satu unit musala di Jember, lalu di Tulungagung terdapat dua unit masjid dan dua unit musala.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa rekonstruksi yang berat-berat akan dilakukan berikutnya, sebab saat ini masuk ke tahap tanggap darurat selama 14 hari.
"Tapi, kalau semua sudah dilakukan percepatan maka tidak perlu 14 hari sehingga bisa segera dilakukan rekonstruksi, terutama di daerah yang rusak beratnya signifikan," ucapnya.
Pemprov Jatim, kata dia, akan dibantu prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 527 beserta personel Polri untuk melakukan proses percepatan rekonstruksi pascabencana.
Terkait pengungsian, dari hasil koordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq serta Bupati Malang Sanusi, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa telah sama-sama disiapkan, terutama tempat pengungsian berbasis desa.
Baca Juga: Diguncang Gempa, Gedung DPRD Blitar Rusak
"Dapur umum juga telah disiapkan di titik-titik yang memang diperlukan," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Malang, dengan magnitudo 6,7 yang kemudian diperbarui menjadi magnitudo 6,1 yang berpusat di wilayah Kabupaten Malang, Sabtu, pukul 14.00 WIB, di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer.
Sesuai data dari Pusdalops PB Provinsi Jawa Timur hingga Ahad, 11 April 2021 pukul 01.13 WIB, tercatat korban luka ringan 32 orang, korban luka sedang dua orang, korban luka berat satu orang, rumah rusak ringan 706 unit, rumah rusak sedang 205 unit, rumah rusak berat 79 unit, serta fasilitas umum rusak 119 unit. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
Terkini
-
7 Fakta Unik Sarung: Dari Kain Jadi Identitas Santri dan Budaya Indonesia
-
GP Ansor NTB Ikut Geram dengan Program Trans7, Pesantren Bukan Objek Sensasi
-
Kamis Ceria Penuh Rezeki, Saatnya Berburu Link DANA Kaget, Klaim Saldo Gratisnya
-
No Hoax! Ini Dia 5 Link ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta yang Lagi Viral!
-
63 Korban Robohnya Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi: Operasi DVI Resmi Ditutup!