SuaraJatim.id - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) nama Partai Demokrat (PD) atas nama pribadinya.
Hal ini menuai reaksi keras dari kader dan pendiri partai berlambang logo Mercy itu. Penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat Deli Serdang, Hencky Luntungan, mengatakan langkah SBY tersebut naif dan tidak masuk akal. Sebab Partai Demokrat bukan hanya milik SBY.
"Itu adalah perbuatan yang naif. Catat saja, sangat naif, yang menzalimi, yang ingin menguasai kepemilikan orang lain, dialihkan kepemilikan pribadi," kata Hencky dikutip dari hops.id, jejaring media suara.com, Senin (12/04/2021).
Hencky mengaku telah mendapat data valid soal data SBY mendaftar patenkan Partai Demokrat ke HAKI atas namanya. Kata dia, jika melihat data yang ada, data-data saat pendaftaran sungguh tidak lazim.
"Mendaftar saja pada malam hari, mengajukan dalam kesendirian atas nama pribadi, terus yang 98 orang lain ini ke mana? Saya bingung mau menyampaikan ke mana, perampokan, kebohongan publik atau apa? Kami pasti akan menggugat. Ini kebohongan publik dengan perbuatan yang sungguh-sungguh untuk memalsukan akte pendirian dari partai politik itu," kata Hencky.
Lebih jauh, Hencky kemudian mengungkap data yang diperolehnya. Katanya, ada sejumlah hal yang membuat mereka para penggagas merasa dizalimi dan dirampok.
Apalagi justru mereka yang diminta untuk membuat rumah (partai) baru usai Kemenkumham menolak pengesahan Demokrat kubu Moeldoko. "Kok rumah kita kau ambil, lalu suruh kami bikin rumah baru. Kami akan menggungat, baik di HAKI maupun pengadilan negeri."
Pematenan itu dilakukan atas nama SBY pada tanggal 19 Maret 2021, dan mereka diberikan waktu 60 hari untuk diumumkan kemudian.
"Dan itu benar, atas nama Doktor Susilo Bambang Yudhoyono, alamat Cikeas, sudah lengkap. Didaftarkan atas nama kepemilikan pribadi. Atas nama Doktor Susilo Bambang Yudhoyono."
Baca Juga: Elektabilitas AHY Ungguli Prabowo, Demokrat: Rakyat Ingin Pemimpin Baru
Soal apa yang dimohonkan, berkaitan soal kepemilikan, lambang partai dan hal-hal lainnya. Padahal, kata Hencky, pendaftaran itu sudah dilakukan pada 2007 lalu di bulan Oktober.
Ketika itu, pihak yang menandatangani adalah Ketua Umum dan Sekjen. "Nah ini kok yang tanda tangani dia. Bukan pendiri kok. Apalagi mantan presiden jadi pembohong. Malu!"
"Kasih saya satu bukti saja berkaitan soal legal standing soal SBY, saya pertaruhkan kepala saya, kalau ada nama dia di notaris. Enggak usah lah bohong-bohong begitu," kata Hencky ngegas.
"Dia ini rajanya, dewanya pembohong."
Berita Terkait
-
Elektabilitas AHY Ungguli Prabowo, Demokrat: Rakyat Ingin Pemimpin Baru
-
Kubu Moeldoko Duga SBY Kena Jebakan Orang Dekat, Syarief Hasan Dicurigai
-
Perancang Lambang Demokrat Marah, Sebut SBY Licik dan Pembohong
-
Ferdinand Hutahaean: Saya Tidak Percaya Sama Pak SBY
-
Dituding Ambil Kepemilikan Demokrat, Kubu Moeldoko Sebut SBY Tak Bermoral
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
BRI Resmi Umumkan Hasil RUPSLB 2025, Kinerja Tetap Solid
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink