Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 14 April 2021 | 16:47 WIB
Renovasi rumah korban gempa di Blitar Jawa Timur [Suara.com/Farian]

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta renovasi rumah bagi korban gempa Minggu (10/4/2021) lalu dipercepat. Ia juga meminta penerima bantuan diidentifikasi secara maksimal.

Pernyataan itu dia ungkapkan ketika meninjau korban gempa di Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar pada Rabu (14/4/2021). Selain rumah, renovasi juga akan dilakukan terhadap fasilitas umum (fasum) dan fasilitas khusus (fasus) di seluruh wilayah terdampak gempa.

Rencananya, TNI dan Polri akan turun untuk mempercepat pembangunan bagi rumah korban gempa dengan kategori kerusakan berat. Ia juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait penyaluran bantuan.

"Bahwa untuk rumah yang rusak kategori berat akan mendapat stimulan bantuan Rp 50 juta diluar ongkos pengerjaannya. Yang rusak sedang Rp 24 juta, ringan Rp 10 juta," ujar Khofifah, Rabu (14/04/2021).

Baca Juga: Pemkab Malang Segera Bangun Hunian Sementara untuk Korban Gempa

Agar penyaluran bantuan sesuai, dia meminta dilakukan identifikasi yang kemudian diumumkan di publik. Harapannya, korban yang terdata bisa mengelompokan diri sesuai kategori kerusakan yang dirasakan.

Bila ada kekeliruan kategori kerusakan, warga terdampak gempa bisa segera mengajukan perubahan. Nantinya, hasil identifikasi itu dipasang di Balai Desa, RW dan RT agar dapat dipantau secara langsung.

"Selama seminggu masyarakat diminta memvalidasi apakah kategori kerusakannya seperti yang diumumkan," ujarnya..

Blitar, kata Khofifah, menjadi wilayah terdampak gempa paling ringan dibanding Lumajang dan Malang Raya. Tak hanya rumah warga dan fasilitas umum maupun khusus, Pemprov Jawa Timur turut memberikan penyembuhan traumatis bagi warga pascagempa bermagnitudo 6,7 SR tersebut.

Pemulihan kondisi psikis ini telah dilakukan Malang dan Lumajang kendati jumlah titik yang ditargetkan belum tercapai. Pemulihan kondisi psikis ini difokuskan bagi anak-anak, korban gempa.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan di Kota Malang dan Sekitarnya Rabu 14 April 2021

"Anak-anak terutama tidak boleh merasa traumatik. Oleh karena itu kita lakukan psyco social teraphy. Format yang dilihat sudah dilakukan di Malang dan Lumajang," terangnya.

Load More