Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 23 April 2021 | 06:32 WIB
Istri Serda Guntur Ari Prasetyo / [SuaraJatim.id / Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Serda Guntur Ari Prasetyo, satu diantara ABK Kapal Selam KRI Nanggala 402. Keluarga Guntur di Surabaya terus menanti kabar terkait pencarian kapal selam tersebut, yang hilang kontak di laut Bali.

Isteri dari Serda Guntur berharap segera ada kabar baik, terkait keadaan suaminya.

Tepat di rumahnya, yakni di jalan Pulo Tegalsari, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Berda Asmara, isteri dari Serda Guntur, tak henti-hentinya memantau handphone miliknya, menunggu-nunggu kabar terbaru perihal pencarian kapal selam dan ABK nya.

Untuk memperoleh update informasi terkini, Berda selalu memantau grup WhatsApp para istri kru Kapal setiap saat.

Baca Juga: Cerita Pilu Istri Kru KRI Nanggala-402: Biasanya 3 Hari Telepon

Dengan isak tangis, Berda Asmara menceritakan, jika suaminya sudah hampir 10 tahun bertugas di Kapal Selam tersebut, sebagai teknisi mesin kapal.

Ia juga bercerita, apabila suaminya berlayar dengan KRI Nanggala, akan memakan waktu 3 Minggu hingga 1 bulan.

"Ya memang suami saya sebelum kapal selam diatas air setelah itu sekolah lagi suami saya ambil brefet kapal selam kemungkinan 10 tahunan di Nanggala, Ndak mesti kalau ada perintah layar memang kapal selam paling lama 3 Minggu nggak seberapa lama seperti kapal atas air," ujarnya dengan mengusap air mata.

Berda mengatakan, dirinya bertemu terakhir kali dengan suaminya, sebelum suaminya berangkat berlayar, yakni pada Senin (19/4/2021) lalu, dan berpamitan berangkat berlayar untuk gladi bersih latihan gabungan.

Setelah komunikasi terakhir itu, tidak ada komunikasi lagi, hingga adanya kabar kapal selam yang mengangkut suaminya hilang kontak.

Baca Juga: Istri Prajurit TNI di KRI Nanggala Kuatkan Diri: Ini Sudah Risiko Pekerjaan

"Pamitnya 'doain dek supaya selamat lancar'. Iya, ada latihan kapan lalu itu ada latihan nembak dan gladi bersih," terangnya.

"Sudah hilang kontak harusnya hari ini ya, terakhir komunikasi hari Senin pagi dari sini jam 7 ’dek doain, iya selamet kalau berangkat layar telpon ya, Senin jam setengah 9 video call dek, aku berangkat doain cepet pulang, hati-hati'. Itu saya terakhir komunikasi," ungkapnya sambil terisak.

Berda sendiri mengetahui kabar hilang kontak juga dari grup istri kru. Sekitar pada jam 3 dini hari kemarin

"Kemarin saya baru baca grup ibu-ibu KRI Nanggala, saya baru tahu ternyata kejadianya jam 3 pagi, ya semoga yang terbaik kalau bisa selamat semua suami dan kru Nanggala selamat semua bisa berkumpul dengan keluarga karena sampai saat ini belum ada berita dari dinas," terangnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More